RADARSEMARANG.COM, SEMARANG-Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, tak terkecuali di Kota Semarang, tak hanya membuat permasalah kesehatan dan ekonomi di masyarakat. Wabah virus korona tersebut rupanya juga memunculkan persoalan sosial baru.
Diungkapkan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, kasus meninggal karena Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah telah membuat sedikitnya 100 anak usia dini kehilangan orang tua. Fakta itu diunggah oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi ini melalui kanal media sosial Instagram miliknya, @HendrarPrihadi, Sabtu (7/8).
Dalam unggahannya, Hendi mengunjungi Tiffani, salah satu anak di Rumah Susun Karangroto, Banjardowo, Genuk yang kedua orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Wali kota itu pun menyatakan sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Tiffani.
“Keprihatinan luar bisa saya rasakan saat bertemu dengan Tiffani. Dan Tiffani bukanlah satu-satunya anak di Kota Semarang yang kehilangan orang tua karena Covid-19. Mari berbagi kepedulian bila di wilayah panjenengan ada yang mengalami hal serupa,” tulis Hendi dalam unggahannya.
“Saya mohon ayo kita bersama-sama saling menjaga. Jangan sampai terus bermunculan Tiffani Tiffani lain,” lanjut wali kota.
Kala bertemu Tiffani yang saat ini tinggal bersama neneknya, Hendi pun menegaskan akan berupaya untuk bisa mendukung keperluan kesehatan dan pendidikan Tiffani ke depan. Tak lupa, Hendi juga berpesan agar Tiffani dapat tetap semangat untuk menjadi pribadi yang pintar dan sukses.
“Tiffani, perjalanan masih jauh. Maka satu – satunya cara kamu harus pintar, sehingga kemudian kamu bisa membahagiakan eyangmu. Kita pokoknya siap back up,” tutur Hendi.
Hingga 8 Agustus 2021 kemarin, menurut data yang dihimpun relawan sosial SRIKANDI seTIA HENDI, telah tercatat tak kurang dari 108 anak usia dini yang kehilangan orang tua karena Covid-19, baik ayah, ibu, maupun keduanya.
Kasus anak usia dini yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19 ini terbanyak di wilayah Kecamatan Banyumanik sebanyak 28 anak, disusul Kecamatan Genuk sebanyak 21 anak, dan Kecamatan Gajahmungkur sebanyak 20 anak. (BBS/aro)