RADARSEMARANG.COM, Masa pandemi membuat banyak orang memiliki hobi baru. Salah satunya hobi memelihara tanaman kaktus mini. Hobi ini bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah. Ini seperti yang dilakukan Sifa Hardiyati Fatikha.
DEVI KHOFIFATUR RIZQI, Radar Semarang
RATUSAN tanaman kaktus tertata rapi di keranjang warna—warni. Setiap keranjang berisi tujuh sampai 21 kaktus yang ditanam di pot. Ada pot kecil, sedang, dan besar. Jenis kaktus yang ditanam bervariasi. Kaktus-kaktus itu diletakkan dalam rak kayu di halaman dan teras rumah di bilangan Jalan Malangsari V, Tlogosari Kulon, Pedurungan, Kota Semarang. Pemilik kaktus Sifa Hardiyati Fatikha mengamati satu demi satu koleksi tanamannya.
Menurut Sifa—sapaan akrabnya, perawatan tanaman kaktus tidak rumit. Hal ini yang membuatnya tertarik menanam kaktus, sekaligusnya menjadikan sebagai ladang bisnis.
“Ide bisnisnya terinspirasi dari dosen sekretasis prodi yang menjual tanaman anggrek di Bogor. Nah, dari situ kok rasanya menyenangkan ya berbisnis tanaman. Kemudian saya pilih tanaman kaktus yang mudah perawatannya,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.
Sifa juga menjelaskan, perawatan tanaman kaktus relatif mudah, namun harus memerhatikan kebutuhan airnya. Selain itu, penyiraman tanaman kaktus dapat dilakukan dua minggu sekali. Tujuannya, untuk menghindari pembusukan pada tanaman kaktus. “Media tanamnya juga perlu diperhatikan. Jadi, pakai pasir malang. Enggak pakai tanah,” jelasnya.
Meski bisnisnya itu baru dimulai saat awal pandemi, namun ia berhasil menjual ribuan tanaman kaktus. Hanya bermodal Rp 1,3 juta, kini Sifa telah meraup untung jutaan rupiah per bulannya. Ia mematok harga kaktusnya mulai Rp 5 ribu hingga Rp 30 ribu tergantung jenis dan ukuran.
“Ada juga yang Rp 80 ribu. Tapi itu kaktus impor. Harganya juga sudah mencakup pot, media tanam, dan kaktus yang sudah dipupuk. Kalau harga pupuknya sendiri hanya Rp 2 ribu saja, dan itu bisa digunakan selama 6 bulan,” ujar alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Diakuinya, peminat tanaman kaktus saat ini cukup banyak. Diakui, tanaman ini berlaku musiman. Meski begitu, Sifa bersemangat memasarkan kaktusnya melalui ecommerce dan media sosial seperti, Shopee, Tokopedia, Facebook, dan Instagram. “Sasarannya mahasiswa dan ibu-ibu yang hobi tanaman kaktus. Kan bagus juga buat psikologis biar gak stres selama masa pandemi gitu,” katanya.
Ke depan, Sifa mengaku tengah menyiapkan green house untuk memperbesar bisnis bersama rekannya. Rencananya, ia bersama Elsa (rekannya) akan melakukan open recruitmen pegawai baru pada bisnisnya itu. “Pas tahun pertama saya menjalankan bisnis sendiri. Lalu di tahun ini, saya ajak rekan buat handle bisnis di Semarang. Saya juga berencana untuk maintenance bisnis dari Jakarta-Semarang,” ungkapnya. (*/aro)