RADARSEMARANG.COM, Berawal dari terlibat syuting acara Laptop Si Unyil waktu SD, membuat Danang Giri Sadewa mulai tertarik dengan dunia broadcasting. Pemuda kelahiran Magelang ini pun kini menjadi konten kreator inspiratif.
ROFIK SYARIF GP, Magelang, Radar Semarang
BERAWAL pada 2011, kali pertama Danang Giri Sadewa membuat video yang di-upload di Youtube. Waktu itu, konten yang dibuat adalah video hiburan. Penontonnya pun belum banyak. “Meskipun sedikit, saya terus mencoba membuat video, dan selalu di-upload di Youtube,” ujar Danang kepada RADARSEMARANG.COM.
Mahasiswa tingkat akhir Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengakui, sejak menjadi mahasiswa, ia sudah menjadi tertarik membuat video edukatif tentang masuk ke perguruan tinggi negeri favorit. Apalagi saat itu, belum banyak informasi atau konten di Youtube mengenai tips dan trik diterima di PTN favorit. Saat mulai membuat konten mengenai kehidupan kampusnya, Danang menerima reaksi positif dari penonton. Kini, ia menggunakan peluang tersebut, dan terus membuat konten-konten yang edukatif.
Danang mengatakan kunci bisa sukses menjadi konten kreator adalah jangan pernah menyerah untuk selalu membuat video dan meng-uploadnya. Selain itu, perlu adanya ide-ide baru.
Menurutnya, dengan menjadi konten kreator, ia bisa menyalurkan impiannya bisa bermanfaat untuk orang lain. Apalagi sejak menjadi konten kreator, ia bisa mengenal orang banyak, dan meningkatkan relasi. “Menurut saya meningkatkan relasi ini sangatlah penting untuk masyarakat,” kata cowok kelahiran Magelang, 23 November 1998 ini.
Saat ini, Danang harus pandai membagi waktu antara kegiatan kampus, dan pekerjaannya sebagai konten kreator tetap berjalan lancar. Dari profesinya ini, sejumlah penghargaan pernah diterima Danang. Salah satunya pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 11 konten kreator terbaik pada kontes YouTube NextUp pada 2019.
“Alhamdulillah dengan menjadi konten kreator saya bisa menikmati liburan ke Eropa, dan jalan-jalan ke Turki,” ucap Danang sambil menunjukkan foto liburannya. Saat keliling Eropa itu, ia menghabiskan biaya sekitar Rp 20 juta.
Danang sendiri juga memiliki minat terhadap sinematografi. Beberapa waktu yang lalu, ia mendapat kesempatan untuk memproduksi film bersama rekan-rekannya. Film pendek berjudul Titik Temu tersebut pun dapat dinikmati di Youtube channel Danang. Dalam membuat film pendek tersebut, ia beserta timnya patungan mengumpulkan modal agar produksi film berjalan lancar.
Danang mengaku memiliki suka dan duka dalam menjalani pekerjaannya sebagai konten kreator. Kadang ia merasa bahwa ekspektasi dari masyarakat terhadapnya terlalu tinggi. Dalam menghadapi hal tersebut, Danang tetap berusaha untuk menjadi dirinya sendiri. “Aku tuh penginnya ketika mereka melihat aku di sosial media, terus lihat aku di dunia nyata itu orang yang sama,” harap Danang. (*/aro)
