33 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Es Semanggi, Warna Sirup Menentukan Rasanya

Kuliner Legendaris di Kota Magelang (3/bersambung)

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Selain makanan seperti kupat tahu dan sop senerek, es semanggi juga tak kalah legendaris. Sudah melayani pembeli sejak 1960-an. Depot es Semanggi berada di kios sederhana di pojokan basement parkir Matahari Department Store Magelang. Selain itu di Jalan Semarang – Yogyakarta no.367, Magelang Utara.

Sebelum mangkal di pojokan basement parkir Matahari, berjualan dengan gerobak di bawah pohon asem. Di depan Kelenteng Liong Hok Bio pojok Alun-alun Magelang. “Berada di sini (basement, Red) sejak 1989,” jelas Lena Anggraeni cucu pendiri depot Es Semanggi, Tasman.

Lena menceritakan awal mula disebut es Semanggi. Dulu kakeknya berdinas di Jakarta di kawasan Jembatan Semanggi. Dan pernah berpesan, jika kelak adiknya membuka warung, diminta diberi nama Semanggi.

Es Semanggi adalah perpaduan antara santan, sirup beraneka rasa dan pleret. Selain itu, ada juga es pleret, es roti, es tape, es kelapa muda, es susu roti, es susu pleret, es susu tape, soda gembira. Juga beberapa es kombinasi di antara berbagai menu es yang disajikan.

“Menu favorit di sini es pleret. Biasanya pembeli minta tambahan dengan susu atau coklat,” jelas Lena.

Pleret merupakan isian es yang terbuat dari tepung beras yang sebelumnya sudah diolah dan dibentuk silinder atau agak pipih. Di daerah lain pleret juga dikenal dengan nama gempol.

Ketika pengunjung tiba di depot akan disuguhi pemandangan barisan botol berjejer rapi berisi aneka warna sirup. Sirup ini salah satu kunci rahasia depot masih bisa bertahan sampai sekarang. Meskipun sudah banyak kedai es yang lebih modern bertebaran di Magelang.

Warna sirup menentukan rasanya. Jika memilih menu es pleret atau dawet maka sirup yang dipakai merah muda. Jika memesan es tape maka sirupnya berwarna hijau. Sirup hijau memiliki rasa lebih masam, yang memang lebih cocok dinikmati bersama tape. Selain dua warna itu, ada juga warna coklat, gula jawa, sirup bening atau putih yang biasanya diminum bersama kelapa muda.

“Sirup yang kami gunakan buat sendiri. Resepnya dibuat Mbah Kakung saya. Hingga saat ini resepnya masih sama,” ujarnya.

Es Semanggi tetap menjaga resep warisan. Saat pandemi ini, sehari menghabiskan 350 gelas. “Penjualan mengalami penurunan karena Covid-19,” ucap Lena.

Selain minuman, warung Es Semanggi juga menyediakan jajanan dan cemilan sebagai pendamping. Seperti tahu isi, tempe goreng, tempe bacem, martabak telor dan peyek. (rfk/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya