RADARSEMARANG.COM, Pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi Covid-19 tidak membuat semangat berkarya seniman kendor. Di tengah terbatasnya kegiatan berkumpul, seniman tari di Kota Magelang, Agung Tri Cahyo Nugroho, tetap mampu berkreasi lewat virtual. Seperti apa?
ROFIK SYARIF GP, Magelang, Radar Semarang
Agung Tri Cahyo Nugroho adalah pemilik Sanggar Tari Adya Gunita Kota Magelang. Ia mengakui, saat awal pandemi pada 2020, kegiatan menari di sanggarnya sempat berhenti. Namun Agung tak ingin berlama-lama vakum. Ia pun mengumpulkan pegiat seni tari dari beberapa sanggar tari di Kota Magelang. Ia ingin mengajak para pegiat seni ini membuat karya tari secara virtual.
“Awal pandemi masih ada ketakutan mengumpulkan anak-anak untuk latihan tari, apalagi di tempat saya ini khusus untuk anak-anak,” ucap alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta ini kepada RADARSEMARANG.COM.
Agung menjelaskan, karena ada beberapa kendala, pentas virtual yang rencana dilaksanakan secara bersama pada akhir 2020 ini gagal terlaksana. Namun setiap sanggar tetap tampil secara virtual di channel Youtube masing-masing.
Ia menambahkan, mendekati 2021, anak-anak mulai kembali aktif latihan. Namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan intensitas latihan tidak seperti biasanya. “Kalau pandemi ini latihan tari hanya saat mau pentas virtual, biasanya satu bulan sebelum tampil,” ujar Agung.
Saat ini, ia lebih banyak mengarahkan anak-anak untuk melakukan penampilan secara virtual. Baik dalam event perlombaan maupun untuk pentas seni mengisi acara saja. “Hal ini agar anak-anak tetap bisa berlatih, dan kami tetap bisa mengenalkan serta menjaga kesenian tari, terutama untuk anak-anak,” jelasnya.
Selain tetap melatih tari. Di pandemi ini ia juga mencoba membuat film pendek. “Sudah dari awal pandemi sekitar bulan Maret 2020 saya dan teman-teman juga membuat film,” jelas Agung saat ditemui di kediamannya di Perumahan Bumi Gemilang Indah, Magelang.
Ia menjelaskan, alasan mencoba membuat film, karena selama pandemi ini intensitas latihan tari tidak seperti sebelum pandemi. Apalagi untuk pentas secara langsung masih belum ada izin. Untuk memanfaatkan waktu longgar ini ia lebih memilih untuk membuat film pendek.
Hal ini terlihat saat ditemui di sanggar tari miliknya. Ia bersama teman-temannya sedang membuat film dengan genre drama komedi. Ia mengatakan kalau film yang dibuat ini juga ada scene saat latihan tari.
Selain mahir menari dan membuat film, Agung juga suka bercocok tanam. Di lantai dua rumahnya terdapat pohon anggur. Pohon anggur ini ia budidaya dan kembangkan. “Kalau sudah berbuah biasanya saya jual lewat online melalui IG atau WA,” jelasnya.
Hal ini sangat bermanfaat baginya, karena bisa menambah kesibukan di masa pandemi ini. “Apalagi saya juga merupakan lulusan dari jurusan pertanian, makanya sedikit paham tentang budidaya anggur ini,” ujarnya.
Ia berharap pandemi segera berakhir dan para seniman yang ada di wilayah Kota Magelang bisa kembali tampil dan menunjukan karya-karyanya. Meskipun pandemi ini, pasti banyak seniman yang tetap berkarya dengan jalan mereka masing-masing. (*/aro)
