RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 tetap melahirkan kreativitas. Setidaknya itu yang ditunjukkan oleh kelompok band Kota Semarang, Maloree. Mereka baru saja merilis single terbaru.
TITIS ANIS FAUZIYAH, Radar Semarang
MALOREE merupakan band pop pendatang yang baru saja merilis single perdananya berjudul “Wounds”. Lagu tersebut membahas toxic relationship.
“Di sini kita menyampaikan pesan, kenapa harus terjebak dalam hubungan yang nggak ada maknanya?” tutur Endiva, vokalis sekaligus penulis lagu Wounds kepada RADARSEMARANG.COM.
Maloree sendiri terbentuk pada pertengahan 2020, diinisiasi Devan (gitaris), Teguh (gitaris) dan Ari (drummer). Kemudian, mengajak Endiva (vokalis) dan Dika (basis). Semua personel satu berdomisili Semarang. Hal itu membuat Maloree semakin solid.
“Enaknya kami dari Semarang semua sih, jadi kalau ada apa-apa gampang. Apalagi aku yang nggak bisa jam malem, jadwal bisa menyesuaikan,” imbuhnya.
Setiap personel memiliki genre musik yang berbeda. Namun justru itulah yang menjadikan karyanya unik dan asyik dinikmati pendengar. Mereka mengatur porsinya masing-masing dan menuangkannya ke dalam single Wounds. “Bisa dibilang ini adalah alter ego masing-masing, jadi kami mencurahkan emosi lewat musik,” jelas Teguh.
Proses rekaman dilakukan di studio musik 4WD Semarang, dibantu dan dipandu oleh Anto S Riyanto sebagai operator. Untuk Mixing dan Mastering oleh Erwin Hadinata dari Irama Record. Proses awal memakan waktu hampir setengah tahun. Pada akhirnya sedikit demi sedikit potongan puzzle bisa disatukan menjadi Wounds.
“Untuk saat ini kami nggak di bawah label apapun. Kami mau mencoba memulai dengan berpijak di atas kaki sendiri dengan kemampuan yang kami miliki,” katanya.
Maloree bakal mengeluarkan produk kreatif lainnya, seperti video lirik, video musik, dan live session. Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang Maloree untuk berkarya.
“Kami ngeband ini enjoy tanpa ada tuntutan atau tekanan. Yang penting karyanya bisa dinikmati orang banyak,” tandas Endiva.
Kini single perdananya sudah bisa dinikmati di seluruh platform musik digital. Mereka yakin Wounds dapat menjadi pijakan awal Maloree menuju karya berikutnya. Cara kreatif menggaet pendengar kalangan anak muda. (*/zal)