RADARSEMARANG.COM – Usianya masih belia, tapi kemampuan Aqila Khansa Satriani menjadi female disc jokey (FDJ) tak bisa dianggap remeh. Ia kerap menjuarai kompetisi DJ di berbagai daerah.
Binielakangan musik electronic dance music (EDM) kembali naik daun. Ngetren di kalangan milenial. Musik ini memang mampu menghidupkan suasana. Memberi warna baru saat dikolaborasikan dengan berbagai aliran musik apapun.
Tapi, EDM hadir tidak lepas dari peran DJ yang pandai meramu musiknya. Bahkan sekarang, DJ tidak hanya dari kalangan kaum adam saja. Banyak perempuan yang mulai menekuninya. Imej seksi juga melekat pada seoarang FDJ.
Beda dengan FDJ asal Pakis, Kabupaten Magelang, Aqila Khansa Satriani. Yang beken dengan panggilan DJ Qila. Dia tidak mau ikut-ikutan berpenampilan mini. Lebih memilih mengenakan pakaian santai. Tidak menyeberang dari cara berbusana sehari-hari. Apalagi usianya masih 14 tahun.
“Karena Qila aslinya tomboy, Mbak, hahaha,” ujar dia saat bertemu dengan wartawan koran ini, kemarin.
Suara Qila begitu lembut. Dia juga anak yang sopan, dan sedikit irit bicara. Katanya, Qila memang pemalu. Tak banyak omong. Sekali ngomong kalau perlu. Kalau tidak, lebih senang diam. “Tapi sekarang banyak kemajuan, Qila lebih percaya diri sejak nge-DJ,” akunya sembari melempar senyum.
Qila bercerita, menyukai musik DJ karena mendengar musik yang diputar ayahnya. Saat itu, ia berada di mobil, dalam perjalanan. “Qila tanya ke ayah, ini musik apa? Qila mau belajar ini,” tuturnya mengenang momen 2018 itu. Tepatnya saat duduk kelas 6 SD.
Sang ayah merespon positif. Tidak lama kemudian, mengabulkan keinginannya. Ia langsung diikutkan les DJ di Jogjakarta pada 2019. “Nggak sampai setahun, Qila langsung job training di salah satu hotel di Jogjakarta,” ungkapnya.
Itu kali pertama Qila tampil di depan umum. Berlanjut ke acara-acara yang lebih besar. Bahkan kerap memenangkan kompetisi adu bakat. Totalnya enam kali juara. Baik juara satu, dua, dan tiga.
Ia menjuarai kompetisi dalam rangka Pekan Pemuda Nasional (PPN) secara online 2020. Lalu juara I Indonesia Disc Jokey Championship (IDJC) 2019. Juara I JWF 2020. Kemudian juara II Kompetisi JDF 2020, juara III Cardinal X Talent 2019, juara III audisi IAM DJ Hunt Online 2020. “Target Qila, bisa menang Red Bull,” ucapnya bersemangat.
Siswi SMP Negeri 1 Pakis, Kabupaten Magelang ini memang pernah ingin mengubur mimpinya menjadi DJ profesional. Hanya karena melihat banyaknya tombol-tombol pada alat untuk nge-DJ. “Tapi setelah belajar, Qila bisa, asyik dan malah ketagihan untuk mempelajarinya lebih dalam.”
Prestasi yang ia dapatkan sampai saat ini berkat kerja kerasnya. Konsisten berlatih, dan menguasai alat. “Pendengaran harus peka, memainkan dengan penuh rasa,” bebernya.
Jadi seorang DJ ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Ia harus menjaga konsentrasi untuk memainkan, meracik, dan memodifikasi, agar lagu yang dia mainkan tidak putus. Juga menghibur penonton.
“Tugas kita sebenarnya memainkan beberapa lagu itu seperti hanya satu lagu. Pokoknya penonton jangan sampai tahu kalau itu terdiri atas dua atau tiga lagu atau lebih. Kita harus menyatukannya dengan rapi, seperti hanya satu lagu,” bebernya.
Supaya penampilannya mulus tanpa cacat, Qila selalu mempersiapkan diri sebelum tampil. Mengecek semua alat yang akan ia gunakan berfungsi. “Menyiapkan lagu yang akan Qila bawakan apa saja,” imbuhnya.
Ia bersyukur, penampilannya mendapat apresiasi banyak orang. Dia dipercaya mengisi berbagai acara. Baik di Magelang, Jogjakarta, dan Semarang. Tapi dirinya punya pantangan. Bahkan hal itu adalah pesan orang tuanya. Tidak boleh menerima job di klub malam, atau diskotik. “Kecuali kalau Qila ikut kompetisi, tempatnya di sana. Itu baru boleh sama ayah,” tuturnya.
Bahkan sang ayah selalu setia menemani Qila latihan, dan manggung. “Jadi nyaman, karena ada ayah,” ungkapnya.
Meski berprestasi, dan punya penggemar, Qila tidak luput dari orang-orang nyinyir. “Ada teman yang responnya bagus, ada yang julid, ada yang biasa saja. Hehe. Tapi Qila fokus dengan apa yang Qila lakukan, yang penting nggak neko-neko,” bebernya.
Selain FDJ, rupanya Qila piawai memainkan piano, gitar, dan drum. “Qila bersyukur ayah suka musik, dulunya zaman muda suka ngeband. Jadi saat Qila menyukai musik, ayah sangat mendukung.”
Ayah Qila, Agus Wahyu bangga dengan putrinya itu. Sejak usia 7 tahun, anak sulungnya tertarik dengan alat musik. “Usia 8 tahun sudah mulai main drum,” kata Agus.
Bahkan saat Qila merambah ke musik DJ, ekspektasinya tidak terlalu tinggi. Hanya berpikir untuk mengenalkan keragaman jenis musik saja. “Jadi saya nggak menyangka, dia bisa berprestasi seperti ini,” tuturnya penuh semangat.
Tapi ada rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh putrinya. Tidak boleh bermain di klub malam. Juga tidak mengambil job yang tidak membolehkan orang tua ikut. “Saya ingin mengawal dia terus. Sebesar apapun job-nya, kalau saya tidak boleh ikut, nggak usah diambil. Saya sebagai orang tua punya tanggungjawab mengawasinya,” tegasnya.
Dia akan menjadi manajer pribadi sang anak. Ia juga mengelola uang hasil kompetisi, dan manggung. Kata dia, Qila sudah bisa membeli peralatan DJ sendiri. Dalam waktu dekat, Qila akan merilis single bersama rapper Magelang. Besar harapan, karya itu diterima penikmat musik Indonesia. “Tinggal bikin video klipnya,” pungkasnya. (put/aro)