28 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Banyak Peminat, Sering Terima Pesanan dari Thailand

Heriyanto Sulap Kulit Telur Jadi Kerajinan Bernilai

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Bagi sebagian orang, kulit telur hanyalah sampah yang tidak ada nilainya. Namun di tangan Heriyanto, kulit telur ini memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi.

Masuk ke rumahnya terlihat banyak kayu yang tertata rapi. Dengan terampil Heriyanto menghaluskan mangkok kayu menggunakan amplas. Di depannya terdapat baskom yang berisi kulit telur. Heriyanto menempelkan setiap kulit telur yang sudah di-treatment ke mangkok menggunakan lem.

“Sebelum menggunakan telur seperti saat ini, saya sudah mengolah limbah kayu jadi hiasan seperti pot, mangkok dan lainnya,” ucap Heriyanto pemilik Pinilih Craft.

Pria yang tinggal di Perum Depkes Blok A7/12, Kelurahan Kramat Utara, Kota Magelang ini mengaku senang. Hasil karya ini merupakan jerih payahnya selama tiga tahun tepatnya tahun 2018. Dia sendiri yang mencari kulit telur dan kayunya. Mentreatment kulit telurnya. Serta membuatnya menjadi barang yang bernilai.

Ide menggunakan kulit telur sebagai tambahan dalam kerajinan, berawal dari melihat pameran di Taman Lumbini, Candi Borobudur. Heriyanto tertarik dengan kerajinan tanah liat dari Purworejo berupa celengan yang ditempeli kulit telur. Hal ini membuat ia mempunyai ide untuk menempelkan kulit telur pada kerajinan kayunya.

“Ternyata setelah mencoba membuat dan menjual di pasaran, peminatnya banyak,” ucapnya kepada wartawan koran ini sambil tersenyum. Waktu awal-awal kerepotan karena banyak sekali pesanan yang masuk. Hal ini membuatnya harus mencari pekerja untuk membantunya. Bersama dua karyawannya, ia bisa membuat 20 buah karya berupa mangkuk kecil dan mangkuk sop. Sedangkan, untuk sendok dan garpu bisa 50 pasang. “Selain membuat mangkuk dan sendok. Saya juga membuat cermin, kotak cincin, kotak tisu, dan masih banyak lagi,” jelasnya.

Suami Tri Sumarni ini mengaku senang. Dengan harga Rp 10 ribu sampai Rp 250 per buah, hasil karyanya bisa dinikmati banyak orang. Untuk saat ini karyanya dipasarkan ke seluruh Indonesia. Tapi yang paling banyak masih di Jawa. Ia mengaku juga sering menerima pesanan dari Thailand.

Apalagi minggu lalu, produknya ikut kurasi dari Kedubes Kanada di Jakarta bersama beberapa produk milik teman lainnya mewakili UMKM Provinsi Jateng. Saat ini tinggal menunggu penilaian dan peminatnya saja.

“Alhamdulillah sebentar lagi kerajinan saya bisa tembus di Kanada, Amerika Serikat,” ujarnya bangga. (rfk/lis)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya