29.3 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Salat Jenazah di Warung, Pelayat Diangkut Truk BPBD

Banjir Masih Tinggi, Jenazah Warga Trimulyo Dinaikkan Perahu Karet

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Banjir di Kelurahan Trimulyo, Genuk, Semarang belum juga surut. Jalan dan permukiman warga masih terendam. Dampaknya, aktivitas warga terganggu. Termasuk dalam pemakaman jenazah.

Perahu karet warna oranye itu menembus genangan banjir Jalan Kaligawe Raya. Sedikitnya 10 warga bersama anggota Bhabinsa dan Babinkamtibmas Kelurahan Trimulyo mendorong perahu tersebut. Jika biasanya perahu karet dipakai mengevakuasi warga yang terjebak banjir, kemarin perahu karet milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang itu dipakai mengangkut keranda mayat. Ya, siang itu, warga hendak memakamkan salah seorang warga Trimulyo yang meninggal akibat penyakit asma, yakni Sukarjo.

Sukarjo meninggal pukul 00.00. Ia meninggalkan seorang istri bernama Rofiah, dan dua anak, Nur Jihad Rofianto dan Nur Anisa Pitaloka. Jenazah Sukarjo akan dimakamkan di TPU Trimulyo Timur. Namun dari rumah duka ke jalan raya terendam banjir cukup tinggi. Praktis, mobil ambulans yang akan membawa jenazah ke pemakaman tidak bisa mendekat.

Dalam kondisi seperti itu, akhirnya pihak keluarga korban menghubungi pihak Kelurahan Trimulyo, hingga mendapat bantuan dua perahu karet dari BPBD Kota Semarang.

“Dari rumah duka, jenazah dinaikkan perahu karet. Setelah sampai di jalan yang banjirnya tidak tinggi, jenazah dipindah ke mobil ambulans,” jelas Lurah Trimulyo Caterina Nevy Herawati kepada RADARSEMARANG.COM.

Caterina mengaku, begitu mendengar berita duka itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Ketua RT dan RW setempat untuk membicarakan soal pemakaman dan menyucikan jenazah. Sebab, saat menyucikan jenazah tentunya perlu air bersih. Sementara di kampung itu, masih terendam banjir. Sehingga kesulitan mendapatkan air bersih.

“Warga dengan sengkuyung membantu menyediakan air bersih. Saat banjir seperti ini air bersih sangat penting,” katanya.

Setelah dengan warga, pihaknya melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Semarang untuk pemberangkatan jenazah dengan perahu karet. Ia juga minta bantuan truk BPBD untuk mengantar para pelayat ke pemakaman. “BPBD menyediakan dua perahu karet. Satu untuk membawa jenazah, dan satunya untuk keluarga,” ujarnya.

Jenazah sendiri disalati di warung milik warga di wilayah RT 1 RW III tak jauh dari Pondok Boro, Genuk. Saat itu, warung tidak banjir, karena lokasinya tinggi. Dengan kondisi seadanya, salat jenazah itu digelar.

“Almarhum Sukarjo tercatat warga RT 5 RW I, tetapi karena tinggal di warung, sehingga masuk di wilayah RT 1 RW III. Doa dan salat jenazah dipimpin Pak Modin,” jelasnya.

Dikatakan, wilayah Trimulyo langganan banjir. Banjir pertama di tahun 2021 bertahan selama tujuh hari. Genangan banjir sedalam 50 cm hingga 150 cm. Selama 10 hari, banjir mengering setelah dibantu pompa dari DPU dan BBWS. Namun banjir datang lagi. Bahkan hingga kemarin belum juga surut.

“Pompa di wilayah Trimulyo terletak di Bendungan Sringin. Ada enam pompa, kondisi on semua. Misalnya, satu pompa istirahat untuk pendinginan. Sedangkan di wilayah kampung Trimulyo ada satu pompa dengan satu kolam retensi yang dipompa dan dikeluarkan ke Kali Babon,” paparnya.

Ia berharap ada penambahan pompa di wilayah kampung Trimulyo. Sehingga jika terjadi banjir, akan cepat surut. “Memang idealnya pompa ditambah satu lagi, sehingga banjir bisa cepat surut,” harapnya. (hid/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya