27 C
Semarang
Thursday, 18 December 2025

Tak Tahu Kalau Ada Menteri, Pengungsi Tetap Tidur Pulas

Tengah Malam, Mensos Tri Rismaharini Kunjungi Pengungsi Korban Banjir Pekalongan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Tengah malam Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mendatangi salah satu tempat pengungsian korban banjir di Kabupaten Pekalongan. Sebagian pengungsi terbangun karena kedatangannya. Tapi sebagian lain tetap pulas seperti tidak ada siapa-siapa.

Pukul 23.00, Kamis (11/2/2021), koran ini sudah stand by di Koramil Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Di lokasi, tampak Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Wakil Bupati Arini Harimurti, Ketua DPRD Hindun, Dandim 0710 Pekalongan Letkol CZI Hamonangan Lumban Toruan, dan sejumlah pejabat lain menunggu. Informasi awal, Mensos Tri Rismaharini akan mengunjungi dapur umum di Koramil Wiradesa.

Menginjak pukul 24.00 hujan turun. Tak lama, tersiar informasi bahwa agenda berubah. Risma akan langsung ke tempat pengungsian korban banjir di SD Muhammadiyah 01 Pencongan, Bener, Kecamatan Wiradesa. Semua orang di Koramil Wiradesa lantas bergegas. Berangkat menuju lokasi yang akan dituju mantan Wali Kota Surabaya tersebut.

Risma tiba sekitar pukul 01.00. Mengenakan baju putih berbalut jaket hitam, celana hitam, kerudung ungu, dan sepatu boots merah muda. Kedua telapak tangannya terbungkus sarung tangan hitam. Tak lupa mengenakan masker warna putih.

Risma turun dari mobil. Berjalan menembus gerimis kecil. Bupati Pekalongan beserta rombongan menyambut. Mengenalkan sejumlah tokoh yang hadir di sana. “Silakan, Bu Risma,” lanjut Asip sambil menunjuk ke arah tempat pengungsian.

Risma berjalan pelan-pelan. Menengok ke salah satu ruang kelas gedung sekolah itu. Di sana, puluhan pengungsi tengah tertidur. Beralas matras. Berselimut seadanya. Sebagian lain terbangun. Terkaget. “Nyuwun sewu ya, Pak, Bu. Maafkan saya jadi membangunkan panjenengan sami,” kata Risma sambil menunduk di hadapan pengungsi.

TINJAU PENGUNGSIAN: Menteri Sosial Tri Rismaharini saat mendatangi lokasi pengungsian korban banjir di Kabupaten Pekalongan, Jumat (12/2). (kanan) Ibu dan balita menerima bantuan dari Mensos. (FOTO-FOTO: NANANG RENDI AHMAD/RADARSEMARANG.COM)
Ibu dan balita menerima bantuan dari Mensos. (NANANG RENDI AHMAD/RADARSEMARANG.COM)

Di ruang itu, pengungsi tidak hanya para orang tua. Ada anak-anak, bahkan bayi. Mata Risma menyorot ke mereka satu per satu. “Itu tolong kasih selimut,” kata Risma ketika melihat seorang anak yang tengah tidur telungkup tanpa pakaian di sebelah ibunya.

Pengungsi lain lantas membangunkan ibu anak itu. Ibunya lalu terbangun. Bergegas menutupkan selimut ke anaknnya. “Bajunya dipakaikan ya, Bu,” perintah Risma.

Sementara itu, rombongan Mensos terus melangsiri paket-paket bantuan kepada pengungsi. Di antaranya, karpet, selimut, hingga perlengkapan bayi. Risma turut membagikan.

Di ruangan lain, Risma berjalan ke tengah-tengah pengungsi yang tengah tidur. Paket bantuan ia letakkan di sebelah pengungsi. Sebagian pengungsi akhirnya terbangun. Lampu penerang dari kamera wartawan dan Humas Kemensos akhirnya dimatikan. “Lampunya dimatikan dulu. Kasihan yang sedang tidur. Silau,” seru Risma.

Kurang lebih 10 menit Risma di tempat pengungsian itu. Risma pamit kepada para pengungsi yang sudah terbangun dan ikut mengiringi Risma keluar. Risma kemudian bertolak ke Koramil Wiradesa. Dilanjutkan ke pengungsian korban banjir Kota Pekalongan di SMK Negeri 2 Pekalongan, kemudian ke dapur umum di Stadion Hoegeng, dan ke beberapa tempat pengungsian lain.

Risma tak memberi keterangan mengapa ia memilih datang ke pengungsian malam-malam. Ia hanya mengatakan, setelah dari Pekalongan akan bertolak ke korban longsor Kebumen.

Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten dan Kota Pekalongan yang telah menyediakan tempat pengungsian yang layak. Ia juga berterimakasih kepada para kepala sekolah yang telah bersedia membuka tempat pengungsian. “Yang terpenting, bagaimana memastikan pengungsi tidak telantar,” tegas Risma.

Salah seorang pengungsi di SD Muhammadiyah 01 Pencongan, Siti Khodijah, 65, mengatakan, sebelumnya tak tahu jika akan ada kunjungan dari Mensos. Sejauh ini ia telah menerima beberapa paket bantuan dari berbagai pihak dan instansi.

“Alhamdulillah sejauh ini kebutuhan masih tercukupi. Makan masih tiga kali di pengungsian ini,” ungkapnya.

Ia pengungsi dari Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto. Mengungsi sekeluarga termasuk anak dan cucunya yang masih berusia dua setengah bulan.

“Cucu saya juga tidak begitu rewel. Cuma memang kemarin sempat kehabisan popok. Ini Alhamdulillah dapat dari Bu Risma,” katanya.

Di tempat tinggalnya, air masih belum surut. Ia mengungsi karena genangan di dalam rumahnya setinggi pinggang. Ia kemudian memutuskan mengungsi.

“Sejauh ini respons pemerintah masih bagus. Tapi kami tidak ingin terus mengungsi seperti ini tiap tahun. Saya harap tidak banjir-banjir lagi,” harapnya. (nra/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya