RADARSEMARANG.COM –Musim durian telah datang. Waktunya para pecinta berburu buah beraroma harum ini. Di Jateng, banyak varietas durian unggul yang memiliki rasa khas. Salah satunya durian Kreyo, Batang.
Belum banyak yang mengetahui durian lokal asal Desa Kreyo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Pohon durian ini tumbuh lebih dari 50 tahun lalu di pekarangan warga setempat. Dahulu durian tersebut tidak dianggap spesial. Belakangan baru diketahui kalau varietas durian di Desa Kreyo termasuk unggul.
Saat ini, jumlah pohon durian Kreyo yang sudah berumur tidak banyak di desa ini. Warga justru menebang dan mengganti pohon durian lokal dengan varietas lain yang lebih dikenal. Mengetahui potensi yang ada, perangkat Desa Kreyo, Sumono, 52, kini berusaha membudidayakannya. Sebanyak 3.000 bibit telah disiapkan.
“Penanamannya terkendala pandemi dan tenaga ahli pembibitan yang belum bisa hadir ke sini. Saya sudah agendakan semenjak tahun lalu,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Berbeda dengan durian lain yang banyak beredar di pasaran. Durian Desa Kreyo sudah banyak dipesan sejak di pohon. Bentuknya bulat kecil. Beratnya hanya berkisar 2 sampai 2,5 kilogram. Dagingnya tebal berwarna kuning, dan bijinya kecil. Tekstur daging buahnya kering, tidak lembek, dengan rasa manis ada pahitnya.

(RIYAN FADLI/RADARSEMARANG.COM)
“Durian ini belum ada namanya, baru diketahui kalau varietas unggul sekitar tiga tahun lalu. Ini asli dari desa sini, bulat hijau duriannya,” tuturnya.
Musim panennya juga berbeda dengan pohon durian pada pada umumnya. Durian dari Desa Kreyo biasanya panen lebih dahulu, sebelum durian jenis lain panen. Masa panen hanya berlangsung dua bulan. Yaitu, di bulan November dan Desember.
Masa untuk siap panen butuh waktu sekitar tujuh bulan. Sejak buah berukuran kecil hingga tua butuh enam bulan lamanya. Sementara dari tua hingga siap petik perlu waktu satu bulan.
Sumono menjelaskan, keberadaan durian tersebut masih dirahasiakan. Belum dipasarkan secara masif. Hanya untuk orang yang mengetahui saja. Harganya juga masih terjangkau. Bagi penikmat buah durian, kisaran harga Rp 50 ribu tentu terbilang murah. Apalagi dengan rasa yang sudah dijamin enak.
“Satu pohon durian yang besar bisa berbuah 500 sampai seribuan. Panennya setahun sekali,” ucap Sumono.
Durian Desa Kreyo tumbuh di ketinggian sekitar 200 hingga 300 mdpl. Lokasinya berada di lingkungan perbukitan. Sumono berharap, durian asli desanya itu bisa menjadi ikon durian Batang. Sama seperti durian Doro dan Lolong yang menjadi ikon durian Kabupaten Pekalongan.
“Banyumas kan punya durian Bawor, Malaysia punya Musang king dan duri hitam. Durian asli Kreyo ini bisa menjadi varietas unggul dari Kabupaten Batang. Ini lho duriannya Batang,” tandasnya. (*/bersambung/aro)