27.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Bidik Konsumen Milenial, Ada Es Krim Jamu

Makuta Kafe, Kafe Jamu Pertama di Kota Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Selama ini jamu identik dengan kalangan tua. Namun Makuta Jamu Kafe mencoba membidik konsumen milenial. Di kafe ini, jamu dikemas lebih kekinian dengan cita rasa dan bentuk yang menarik. Seperti apa?

Makuta Jamu Kafe terletak di kawasan Pecinan, tepatnya di Jalan Gang Pinggir No 38 Semarang Tengah. Bangunannya dengan cat kuning yang mencolok khas kedai jamu pada umumnya. Berbeda dengan bagian depan kafe yang begitu mencolok. Bagian dalam kafe justru memberikan kesan hangat dengan ornamen lampu warna oranye dan aroma rempah-rempah yang langsung tercium ketika membuka pintu kafe. Terdapat empat titik untuk duduk dan bercengkrama sembari menikmati menu yang telah disediakan.

Kafe jamu pertama di Kota Semarang ini didirikan oleh Seno Budiono, 28, bersama sang ayah. Di kafe ini olahan jamu disajikan dalam berbagai macam varian menu. Mulai jamu tradisional yang diseduh, hingga dalam bentuk es krim.

“Awalnya saya berpikir untuk membuat kedai jamu yang relevan dengan zaman sekarang. Lalu tercetus ide membuat es krim jamu,” ujar Seno Budiono saat ditemui RADARSEMARANG.COM di Makuta Jamu Kafe Gang Pinggir.

Sampai saat ini es krim jamu masih menjadi menu favorit bagi para pelanggannya. Tak hanya varian jamu, lanjut Seno, di kafe ini menawarkan jajanan sehat. Mulai nasi bakar, hingga wedang ronde sebagai pendamping jamu.

Makuta juga menyajikan jamu latte yang unik layaknya kopi latte, namun berbahan dasar jamu. Rempah-rempah yang digunakan untuk jamu dipasok dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dengan proses pengolahan yang memakan waktu enam jam lamanya agar menciptakan rasa yang identik.

“Kami mendirikan kafe jamu ini untuk melestarikan jamu yang saat ini mulai jarang diminati masyarakat, khususnya anak muda,” katanya.

Dijelaskan, penamaan Makuta Jamu Kafe memiliki makna tersendiri bagi dirinya. Makuta diambil dari Makutarama atau Mahkota Rama di mana Rama merupakan dewa penyembuh.

Kedai jamu yang buka setiap harinya dari pukul 10.00 hingga 22.00 ini sudah memiliki puluhan karyawan yang tersebar di bebagai kedai Makuta Kafe. Harga yang ditawarkan juga ramah bagi kantong anak milenial. “Cukup Rp 12 ribu, sudah dapat menikmati varian menu di Makuta Kafe,” ujarnya. (mg18/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya