28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Hilangkan Jenuh, para Relawan Mendongeng

Kondisi Anak-Anak Pengungsi Gunung Merapi di Magelang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Relawan di lokasi pengungsian Banyurojo, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, mengisi kegiatan trauma healing dengan cara mendongeng. Kegiatan ini dilakukan agar anak-anak kembali ceria serta mendapat pelajaran yang edukatif.

Anak-anak pengungsian Gunung Merapi di Banyurojo, Mertoyudan, Magelang sangat bersemangat saat mendengar pengumuman akan diadakan kegiatan mendongeng, Minggu (22/11). Sebagian dari mereka segera berlari ke lokasi kegiatan, karena sudah tidak sabar ingin mendengar cerita yang dibawakan oleh relawan.

Keceriaan anak-anak pengungsian semakin bertambah ketika para relawan membagikan es krim beserta buah-buahan secara gratis. Dengan lincah relawan yang menjadi pendongeng menghadirkan tawa bagi anak-anak pengungsian melalui gaya mendongeng yang ekspresif.

Abdul Wahab, salah satu relawan menuturkan, ia bersama organisasinya tergugah menghibur anak-anak pengungsi Gunung Merapi, karena merasa peduli pada nasib mereka selama di pengungsian yang jauh dari kampung halamannya.

“Kasihan anak-anak pengungsi, karena di umur yang masih kecil sudah jauh dari rumah, sehingga perlu kami hibur, ” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Menurutnya, dengan mendongeng, selain sebagai hiburan, secara tidak langsung juga memberikan edukasi kepada anak-anak di pengungsian. “Selama di pengungsian anak-anak merasa jenuh, sehingga kami berikan hiburan. Tetapi yang bersifat edukatif,” jelasnya.

Ia bersama rekan organisasinya pun berencana akan menyambangi berbagai lokasi pengungsian untuk memberikan hiburan tersebut.

Koordinator lokasi pengungsian Banyurojo yang juga sekretaris desa Agus Firmansah menjelaskan, banyak relawan dari pemerintahan maupun organisasi yang memberikan kegiatan trauma healing dengan mendongeng bagi anak-anak.

“Saya sangat mengapresiasi para relawan yang sudah beriktikad baik menghibur anak-anak di sini, karena sangat berpengaruh sekali,” tutur Agus.

Menurut dia, bagi relawan yang ingin menghibur anak-anak harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan petugas di pengungsian agar ada penataan jadwal mengingat banyak relawan yang mengisi kegiatan di lokasi pengungsian. Relawan yang mengisi kegiatan trauma healing bagi anak-anak kebanyakan dari wilayah Jawa Tengah maupun Jogjakarta.

Agus menjelaskan, dengan adanya kegiatan mendongeng anak-anak di pengungsian sangat senang, karena mengurangi beban kesedihan mereka selama di pengungsian

“Kegiatan seperti mendongeng sangat menghibur, karena anak-anak kan kadang jenuh, sehingga perlu diisi dengan kegiatan yang positif,” katanya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat juga tengah merencanakan kegiatan bagi para lansia bersama para relawan, agar mereka juga bisa terhibur. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya