RADARSEMARANG.COM – Muhammad Sulaji sedang viral. Ini setelah warga Semarang ini membuat sepeda unik. Tukang tambal ban ini memodifikasi sepeda dan treadmill bekas menjadi sepeda treadmill. Seperti apa?
Bersepeda kini menjadi tren di tengah pandemi Covid-19. Warga ramai-ramai berburu sepeda. Harga sepeda baru dan bekas pun melangit. Adalah Muhammad Sulaji, yang berkreativitas menyulap sepeda bekas menjadi sepeda treadmill. Tukang tambal ban di Jalan Wotgandul, Semarang Tengah ini mulai berkreasi sejak Juli lalu. Awalnya, ia terinspirasi dari tayangan televisi. Karena memiliki sepeda bekas dan banyak treadmill bekas, ia lantas melihat tutorial pembuatannya di Youtube.
Saat memodifikasi sepeda itu, pria 46 tahun ini mengaku sering bongkar pasang agar bisa menghasilkan sepeda sesuai keinginannya. Tidak mudah, ia mengaku harus melalui tiga kali proses gagal sebelum mendapatkan hasil.
“Prosesnya yang paling sulit untuk menyatukan sepeda dan treadmill ya memikirkan cara menjalankan sepedanya. Itu membutuhkan waktu hampir sebulan sendiri,” ujarnya saat ditemui RADARSEMARANG.COM di rumahnya Jalan Brumbungan Loyola RT 08 RW 02, Kelurahan Brumbungan, Semarang Tengah.
Selain itu, pengerjaan yang lama juga disebabkan karena disambi bekerja. Kalau tidak capek, setiap pulang kerja ia melanjutkan membuat proyek sepeda uniknya ini. Sepeda treadmill ini diklaim pertama di Indonesia. Sepeda ini memang berbeda seperti pada umumnya. Untuk menjalankannya Sulaji harus menggerakkan treadmill dengan cara berjalan di atasnya. Tidak menggunakan pedal. Dari segi ukuran pun juga berbeda. Panjangnya sekitar 1,5 meter. Ada dua jok di belakangnya. Sepeda warna oranye dan hitam ini mampu menahan berat hingga 200 kilogram.
Tidak sampai di situ, Sulaji juga melengkapi sepedanya dengan gear. Perlengkapan ini dirancang khusus mengingat jalanan di Semarang tidak rata. Selain itu, juga untuk mengatur kecepatan. “Jalanan Semarang itu gak rata, bisa kacau kalau tidak pakai gear,” imbuhnya.
Menurut bapak dua anak ini, sepeda buatannya sangat cocok untuk olahraga ringan, karena mengendarainya dengan cara berjalan. Biasanya ia gunakan untuk jalan-jalan keliling kota setiap minggu. Selain itu, ia juga memakai sepedanya untuk membeli pakan burung. “Ini lebih ringan, karena untuk menjalankan kita cukup berjalan di atas treadmill. Kalau sepeda biasa kan pakai pedal, jadi lebih memakan tenaga yang cukup banyak,” jelasnya.
Karena sering dibawa keliling Kota Semarang, banyak warga yang melihat dan merekamnya lalu diunggah di media sosial. Alhasil, sepeda unik ini pun menjadi viral. Bahkan, tak sedikit yang hendak membelinya. Namun Sulaji tak mau, karena tujuannya sekedar menyalurkan hobi. Selain itu, pembuatannya juga menghabiskan tenaga. “Eman-eman banget kalau dilepas untuk orang lain,” ucapnya.
Meski demikian, jika ada orang yang ingin dibuatkan sepeda seperti miliknya, Sulaji bersedia dengan biaya Rp 10 juta. Menurutnya, hal itu sangat murah mengingat harga sepeda treadmill di luar negeri mencapai Rp 40 juta. “Saya gak jual sepeda ini, tapi kalau ada yang mau ya saya buatkan,” ujarnya.
Kreativitasnya ini ternyata bukan kali pertama. Tahun lalu, ia pun juga membuat becak unik. Namun tidak banyak dilirik. (ifa/aro)