28.5 C
Semarang
Monday, 13 October 2025

Jangan Menyerah selama Pandemi, Harus Produktif Setiap Hari

Choirul Ulil Albab, Dosen dan Presenter TVRI yang Bisnis Kuliner

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Jangan menyerah dengan pandemi Covid-19. Justru harus lebih kreatif dan produktif. Seperti Choirul Ulil Albab. Dosen dan presenter televisi ini justru membuka bisnis kuliner baru di masa pandemi.

HANIF WAHYU CAHYANINGTYAS, Radar Semarang

Produktif. Satu kata yang dapat menggambarkan sosok Choirul Ulil Albab. Sejak 2016, Ulil –sapaan akrabnya- telah berkarir sebagai presenter berita di TVRI Jateng.
“Kerja di TVRI Jateng menjadi kebanggaan bagi saya. Karena saya ingin menjadi bagian dari orang yang dapat mencerdaskan dan mempersatukan bangsa,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Tak hanya menjadi penyiar televisi. Lulusan cumlaude S2 Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) ini juga menjadi Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) sejak 2018. Ia ditugaskan untuk mengampu mata kuliah Konvergensi and New Media yang membahas tentang penggabungan media dulu hingga yang terbarukan.

Selama pandemi Covid-19, semua kegiatan perkuliahan dilakukan secara daring. Praktis, Ulil menjalankan tugas sebagai dosen meski di rumah saja. “Jika disuruh memilih mengajar kuliah offline dan online, saya lebih memilih kuliah offline atau tatap muka. Tapi kita semua juga harus memahami bahwa keadaan ini bukan yang diharapkan,” terang warga Sendang Mulyo, Tembalang ini.

Di tengah kesibukannya menjadi presenter sekaligus dosen, tak pernah membuatnya merasa lelah untuk selalu produktif. Ulil juga menjalankan bisnis kuliner. Namanya Kedai Aisyah. Sudah hampir 14 tahun. “Awalnya sih dari keluarga besar yang punya hobi makan dan masak. Jadi ya udah, dari pada cuma suka aja, akhirnya dibuat usaha kuliner ini,” jelasnya

Di kedainya, tersedia aneka masakan rumahan. Ada ikan bakar dan jajanan pasar. Ulil berperan penting dalam memasarkan sekaligus memasaknya. Ia biasa menjadi koki alias juru masak. “Awal Covid-19 pendapatan kedai sempat turun drastis. Kedai sempat ditutup. Hal itu dilakukan untuk mematuhi imbauan pemerintah,” ungkapnya.

Pihaknya mengaku harus memutar otak agar bisnis kuliner ini tetap berjalan. Apalagi saat bulan Ramadan lalu, berbagai upaya dilakukan seperti membuat promo, pemesanan secara online, dan melayani COD. “Setiap hari pasti ada pembaharuan menu, segala promosi di-share melalui medsos,” katanya

Semua pihak di Kedai Aisyah saling bantu dalam pemasaran. Bisnis inipun tetap bertahan sampai sekarang meski di masa pandemi. Tidak hanya mengelola kedai, Ulil juga merintis usaha bersama sang istri. Namanya Alfa Foods. Ia menjual aneka frozen food dan bakar-bakaran. Seperti bakso, sosis, dumpling cheese dan lain-lain. Ia membuka lapak di depan rumah. Bisnis ini sudah berjalan hampir dua bulan.
“Harapan saya, Kedai Aisyah dan Alfa Foods bisa saling support dalam pemasaran maupun produksi,” ujarnya

Ulil sendiri sosok yang tak ada kata capek dan menyerah dalam bertindak. Ia selalu berusaha apapun yang bisa dilakukannya. “Jika ditanya susah tidak membagi waktu? Bagiku tidak sih. Apapun kegiatan yang menghasilkan pasti akan aku lakukan.Yang terpenting kita harus tetap produktif,” tandasnya. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya