34 C
Semarang
Saturday, 21 June 2025

Selalu Disemangati Tetangga dan Tenaga Kesehatan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Budi Siswanto, 67, pasien positif Covid-19 asal Kota Magelang membagikan pengalamannya berjuang sembuh melawan virus mematikan itu. Beberapa detik menceritakan kisahnya, Budi bercucuran air mata. Ia mengingat mendiang istrinya, Suprihati yang meninggal karena positif Covid-19.

Ya, Budi tertular Covid-19 dari istrinya. Bermula keberangkatan istrinya dalam reuni alumni sekolah, di Jogjakarta, 12 Maret 2020 lalu. Sang istri sempat menjalani perawatan di RSUD Tidar. Namun pada 29 Maret 2020, ia menghembuskan nafas terakhirnya. Usai pemakaman, Budi periksa Kesehatan di rumah sakit karena merasa kurang sehat dan harus menjalani isolasi mandiri. Seminggu kemudian ia dinyatakan positif Covid-19.

Ia ingat, awal masuk di ruang isolasi RS dengan perasaan yang tidak karuan. “Jujur, saya masuk isolasi itu nggak stres karena diisolasi, tapi saya stres karena ingat istri saya terus,” ucap pria kelahitan 25 Maret 1953 tersebut sambil berlinang air mata.

Setiap hari, dokter dan perawat selalu memantau perkembangan kesehatannya. “Dokter-dokter dan perawat sangat telaten, dan mereka juga tidak henti-hentinya menyemangati kami.”

Melihat kondisi yang membaik, Budi diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri, meski masih berstatus positif Covid-19. Syaratnya harus menaati protokol kesehatan. “Selama 15 hari isolasi di rumah, warga gereja, tetangga dan anak saya yang pertama mengirim makanan setiap hari, bergantian terus.”

Selama itu juga, Budi banyak mengahabiskan waktu di dalam kamar. Hanya keluar rumah di teras untuk berjemur, dan berolahraga ringan. Kalau ada tetangga yang lihat, mereka memberikan semangat. “Semangat ya pak,” Budi menirukan.

Pria yang juga Ketua RT ini tidak merasakan dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. Meski di daerahnya, langsung menutup akses keluar-masuk perumahan. Hanya memberlakukan satu pintu saja. Semua kendaraan yang masuk di kompleks perumahan harus melewati ‘gerbang’ disinfektan.

Sebelum dinyatakan negatif dari Covid-19, ia menjalani swab beberapa kali. Hasil swab ke-6, ia sudah dinyataan negatif. Namun swab ke-7, berubah positif. Akhirnya 22 Mei 2020 dia dinyatakan terbebas dari Covid-19.

Secara khusus, ia memberikan dukungan kepada nakes yang menangani langsung Covid-19. Ia minta agar nakes tetap berhati-hati selama berinteraksi dengan pasien Covid-19. “Banyak dokter dan perawat yang terpapar dan meninggal, karena memang virus ini luar biasa ganasnya,” tandasnya.

Kepada para pasien yang masih berjuang sembuh, dirinya menitipkan pesan agar kooperatif selama menjalani isolasi. (put/ton/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya