29.2 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Berbagi Kuota untuk Belajar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kelurahan Sekayu, Semarang Tengah menjadi salah satu pioner kampung internet gratis untuk pelajar di Kota Semarang. Program ini hanya diberikan untuk anak-anak sekolah mulai kelas 5 SD sampai mahasiswa. Warga sekitar yang bukan pelajar tidak bisa mengakses internet tersebut.

Adalah Edy Haryoko, sosok penggerak di balik terciptanya internet gratis untuk anak-anak sekolah. Idenya muncul karena keprihatinan melihat orang tua siswa yang mengeluh mahalnya pendidikan sistem daring.

Ketua RT 04 RW 05 Kelurahan Sekayu ini mengatakan, internet gratis memang baru berjalan efektif sejak Juli 2020. Tetapi dampaknya sangat dirasakan masyarakat sekitar dan mendapat respon positif. Setidaknya sudah ada lebih dari 50 pelajar yang terbantu dengan program tersebut.

Edy Haryoko mengaku, pengurus RT rela mengeluarkan uang kas, agar bisa membeli peralatan dan infrastrukturnya untuk mendukung program tersebut. Modalnya tidak lebih dari Rp 1 juta. Sementara untuk berlangganan internet awalnya dari kantong pribadi kemudian sekarang mendapat bantuan dari Tim Gugus Kelurahan Sekayu Kota Semarang.

Dimulai di RT 4 kemudian melebar di RT 5, 6, 7 dan 8 RW 3 Kelurahan Sekayu.  Sementara untuk RW 1 dan 3 sedang proses untuk menerapkan program tersebut. Bersama dengan warga sepakat untuk memudahkan pelajar mengakses internet di rumah masing-masing. Tujuannya untuk menghindari kerumunan masyarakat.

“Anak saya masuk SMA 3, saat masih SMP setiap hari harus beli kuota Rp 20 ribu. Rasanya berat apalagi belum kebutuhan lain,” kata seorang warga Kunyadi.

Saat ini sudah ada tujuh titik utama untuk pemancar internet dengan pusatnya di rumah Edy Haryoko. Anak-anak yang ingin mengakses harus mendaftarkan MAC addres handphone atau laptop dan hanya satu perangkat. “Bagi warga yang tidak terdaftar ya tidak akan bisa mengakses, meski tahu passwordnya,” tegasnya.

Berbagi kuota internet juga dilakukan pengurus masjid An Nur, Kelurahan Bulu Lor, Semarang Utara. Tak hanya menyediakan kuota gratis, tutor khusus juga didatangkan untuk mendampingi para pelajar yang kesulitan mengikuti PJJ. Gadget yang bisa dipakai para pelajar yang tidak memiliki handphone atau laptop tersedia pula.

“Karena banyak pelajar yang terkendala biaya, khususnya untuk membeli kuota internet, maka para pengurus masjid sepakat menyediakan fasilitas tersebut,” kata Pembina Takmir Masjid An Nur, Soleh.

Waktu pembelajaran dibuka mulai jam 09.00-11.00 WIB. Syaratnya setiap anak cukup ikut salat Duha, lalu mengaji dan menyimak ceramah selama beberapa menit.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto juga menyediakan fasilitas internet gratis bagi pelajar di sekitar rumahnya, Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Awalnya anak-anak belajar sambal mengakses internet di rumah pribadinya. Lalu dipindah ke Rumah Aspirasi yang tak jauh dari rumah Bambang. “Lebih luas di sana, bisa 20 orang. Anak-anak bisa nyaman belajar,” ujarnya. (fth/jks/ria/ton/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya