26 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Dua Tahun Bekerja di Malaysia, Juga Biayai Adik Kuliah

Rina Budiyati, Mantan TKW Jadi Wisudawati Terbaik IAIN Salatiga

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Rina Budiyati adalah mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia. Namun tekadnya bisa kuliah begitu kuat. Kini, dia menjadi wisudawati terbaik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

IDA FADILAH, Salatiga, Radar Semarang

SELEPAS lulus SMA pada 2013, Rina Budiyati harus mengurungkan niatnya melanjutkan kuliah. Ia tak memiliki biaya. Maklum, gadis kelahiran Magelang, 1 Oktober 1994 ini berasal dari keluarga miskin. Pilihannya, akhirnya mencari kerja. Ia bertekad mengumpulkan uang untuk biaya kuliah. Namun saat itu, mencari kerja tidak mudah.

“Agustus 2013, akhirnya saya memutuskan bekerja menjadi TKW ke Malaysia,”kata Rina kepada RADARSEMARANG.COM.

Di Negeri Jiran, Rina terikat kontrak kerja selama dua tahun menjadi operator produksi di Pabrik Catried. Saat itu, ia mendapat gaji 1,2 juta Ringgit hingga 1,7 juta Ringgit atau setara Rp 3,2 juta hingga Rp 3,7 juta per bulan.

Saat bekerja, ia sering kena marah atasannya, karena tidak memahami bahasa setempat. Bahkan, ia kerap miskomunikasi. Meski begitu, ia tetap bertahan. Selama di perantauan, yang paling membahagiakan bagi Rina adalah ketika bertemu dengan warga yang berasal dari satu daerah. Baginya, sesuatu banget. Karena dari sanalah hubungan kekeluargaan sampai sekarang terjalin kuat.

“Awalnya nggak kerasan, seperti pengin pulang. Tapi ingat lagi, kalau pulang nggak bisa kuliah. Kerasan nggak kerasan harus tetap di sana,” kenangnya.

Dua tahun menjadi TKW, pada 2015 Rina kembali ke Indonesia. Saat itu ia ingin langsung mendaftar kuliah, namun sudah terlambat. Sambil menunggu masa pendaftaran mahasiswa baru, ia bekerja menjadi penjahit dan buruh pabrik.

“Jujur saja saat itu saya sempat pesimistis bisa lanjut kuliah atau tidak, otak masih bisa diajak mikir atau tidak,” katanya.

Namun tekad Rina sangat kuat. Ia selalu mengingat bahwa tujuannya bekerja di Malaysia adalah untuk kuliah. “Jadi apapun yang terjadi saya harus kuliah,” ujarnya.

Pada 2016, ia mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru IAIN Salatiga. Rina mengambil program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Tak diduga, ia lolos hingga bisa mengenyam bangku kuliah.

Belum lama ini, Rina sempat membuka akun Facebook-nya. Pada 2013, ia sempat membuat status ingin merasakan bangku kuliah, dan sekarang terbukti. “Lewat kata-kata yang nggak sengaja, ternyata bisa jadi doa, apalagi doa yang serius,” katanya.

Saat bekerja di Malaysia, Rina juga membiayai adiknya kuliah. Usia adiknya hanya terpaut satu tahun dengan dirinya. “Adik kuliah lebih dulu, saya belakangan saja,” ujarnya.

Kini, Rina sudah dinyatakan lulus. Bahkan, ia menjadi wisudawati terbaik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Ia menyelesaikan kuliah S1 dengan skripsi yang membahas tentang pembinaan keagamaan pada komunitas preman di Mualaf Center Magelang. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya