RADARSEMARANG.COM, Banyak warga Semarang terdampak pandemi Covid-19. Hal ini membuat Rycho Rosa Timur, 22, berinisiatif membentuk Komunitas Covid 90s. Komunitas yang beranggotakan para mahasiswa ini menghimpun donasi lewat kafe lalu disalurkan ke masyarakat.
NORMA SARI YULIANINGRUM, Radar Semarang
Selama pandemi Covid-19, seluruh perkuliahan dilakukan dari rumah. Hal itu juga dialami Rycho Rosa Timur, mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Praktis, banyak waktu luang di luar perkuliahan lewat daring. Nah, saat itulah tercetus ide membentuk komunitas untuk membantu korban Covid-19. Rycho lalu mengajak teman-temannya sesama mahasiswa. Jumlahnya memang tak terlalu banyak. Hanya 12 orang. Namun sejauh ini, mereka mampu mengumpulkan donasi jutaan rupiah untuk disalurkan ke berbagai lapisan masyarakat.
Rycho berkisah pada saat itu ia tergugah untuk membentuk Komunitas Sosial Covid 90s setelah melihat banyaknya aksi penggalangan donasi yang dilakukan tanpa memperhatikan protokol kesehatan. “Ingin menggalang donasi dengan cara yang berbeda saja. Gencar lewat media sosial dan menggandeng kafe-kafe,” tuturnya kepada RADARSEMARANG.COM, Kamis (18/6).
Selain membantu warga terdampak, keputusan untuk turut bekerja sama dengan sejumlah kafe dipilih, karena beberapa kafe di Semarang juga tampak sepi pembeli. Melalui penggalangan donasi di Instagram Covid 90s, nantinya para donatur akan mendapat voucher makan di beberapa kafe.
Rycho menjelaskan, selain menggandeng kafe, pihaknya juga bekerja sama dengan komunitas sosial lain di Semarang. Sebut saja Komunitas Rumah Pintar Bangjo. Pilihan tersebut diambil supaya donasi yang didapat tak salah sasaran ketika disalurkan.
Sejak dibentuk Maret 2020 saat awal maraknya Covid-19, kini Komunitas Covid 90s telah memasuki batch kedua. Sebelumnya, donasi disalurkan kepada warga Tambak Lorok.
“Kami sudah sampai di batch kedua. Di batch ini donasi akan disalurkan ke anak-anak dampingan Rumah Pintar Bangjo yang tinggal di area Johar,” terang warga Jalan Srikaton, Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang ini.
Selain merambah ke daerah lain, dikatakan oleh Rycho, pada batch ini kafe yang bergabung bertambah banyak. Sehingga lebih banyak benefit yang bisa didapatkan para donatur ketika menyumbang.
Di samping itu, Komunitas Covid 90s juga menerima donasi dalam bentuk baju dan buku. Jika sebelumnya, donasi yang terkumpul disalurkan dalam bentuk sembako, maka pada batch kedua ini penggalangan dana berfokus pada kebutuhan sekolah anak-anak.
Ke depannya, lanjut Rycho, tak menutup kemungkinan jika pandemi ini reda, Komunitas Covid 90s akan terus menggalang donasi. Selain itu, ia juga berupaya untuk menggandeng lebih banyak lagi kafe serta komunitas sosial lain.
“Kemungkinan kami akan terus galang donasi walaupun covid nanti sudah reda. Karena donasi bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang membutuhkan,” kata alumnus SMA Kesatrian 1 Semarang. (*/aro)