26 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Populerkan Wisata Semarang melalui Goresan Cat Air

Lebih Dekat dengan Komunitas Cat Air Indonesia (Kolcai) Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Di tengah kemajemukan warga Kota Semarang, ada sebuah komunitas yang intens mempromosikan tempat wisata menggunakan goresan di kertas maupun kanvas. Adalah Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Semarang. Seperti apa?

EKO WAHYU BUDIYANTO, Radar Semarang

Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (Kolcai) Chapter Semarang beranggotakan para pelukis spesialis cat air. Pionir komunitas ini adalah Harry Suryo. Dia Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Semarang.

Harry –sapaan akrabnya menjelaskan, melalui komunitas ini, ia bersama anggota lain mencoba mengedukasi masyarakat tentang seni lukis menggunakan cat air.

Dikatakan, perbedaan dari kedua jenis cat ini antara lain cat air lebih cepat kering. Sedangkan cat minyak sulit kering. Selain itu, hanya diperlukan air untuk melarutkan cat air. Sedangkan cat minyak tidak bisa dengan air.

Cat air juga cocok digunakan untuk media kertas, sedangkan cat minyak cocok digunakan untuk media kanvas. Pada awalnya, hampir semua pelukis cat air merupakan seorang sketch art. Kemudian, cat air biasanya digunakan untuk mempermanis dari sket tersebut.
Hal itu terlihat dari banyaknya pelukis cat air yang masih menggunakan sket atau garis tebal dari spidol atau bolpoin tinta hitam. Untuk Kolcai sendiri, lanjutnya, terbentuk dari kesamaan hobi melukis.

Awalnya, hanya beranggotakan belasan orang saja. Namun sekarang sudah bertransformasi menjadi puluhan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan cepatnya arus informasi. “Sekarang banyak yang ikut. Rata-rata tahu dari media sosial tentang kegiatan kami, jadi pada tertarik,” tuturnya.

Jika dilihat dari latar belakang para member komunitas ini juga isinya bervariasi. Mereka tidak hanya pekerja seni. Ada juga dari advokat, dosen, guru hingga ASN. Salah satu misi mereka yang sampai sekarang masih dilakukan yaitu mengangkat potensi wisata, terutama di Kota Semarang, melalui goresan kanvas.

Kolcai Chapter Semarang berdiri pada 14 Maret 2016. Komunitas ini merupakan chapter dari Kolcai Pusat. Komunitas ini sebelumnya bernama Semarang Watercolorist.

Dikatakan Harry, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan komunitas ini. Antara lain pameran lukisan, baik tingkat regional, nasional maupun internasional. Juga mengadakan ArtCamp nasional di Bandungan, Workshop Lukis Cat Air untuk umum maupun kalangan sendiri.

“Tujuan komunitas ini selain untuk mengenalkan cat air di masyarakat, juga untuk meningkatkan kualitas karya cat air para perupa Kota Semarang,” ujarnya.

Sebetulnya pada 18 -28 Juli 2020 mendatang, komunitas ini punya gawe besar bertajuk Pameran Nasional Kolcai V di Soesman Kantoor Kota Lama Semarang. Namun seiring dengan merebaknya pandemi korona ini, perhelatan ditunda sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Ciri khas komunitas ini adalah melukis dengan metode plein air, yaitu tindakan melukis terhadap suatu objek di tempat terbuka dan diselesaikan langsung di lokasi itu juga.

“Ketika sesama anggota bertemu bersama untuk melukis, biasanya kami berbaur menjadi satu dengan komunitas lain, seperti Semarang Sketchwalk (komunitas sketsa). Kalau mereka melakukan live sketching, sedangkan kami menyebutnya plein air. Hal itu yang menjadi ciri khas komunitas kami,” papar Harry.

Tidak semua objek dilukis oleh anggota Kolcai. Objek yang dilukis cenderung tempat yang memiliki potensi wisata atau yang menjadi ikon kota serta memiliki nilai sejarah.

Dikatakan Harry, pemilihan objek itu juga bukan tanpa alasan. Mereka memiliki keinginan dan komitmen untuk ikut mengangkat sektor pariwisata, terutama di Kota Semarang.

“Kami rutin melukis bersama, paling tidak satu bulan dua kali. Di luar agenda itu, kami juga mengadakan lokakarya rutin utamanya mengenai lukisan cat air,” katanya.

Komunitas ini juga intens menjalin komunikasi di media sosial dan pesan instan seperti Facebook dan WhatsApp. Belum lama ini, lanjutnya, Kolcai pusat menyelenggarakan pameran nasional ke-IV di Surakarta. Pameran itu mengangkat tema ‘Cinta Warna Nusantara’. Tema diniatkan sebagai perayaan atas keragaman ekspresi seni rupa, khususnya cat air. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya