RADARSEMARANG.COM, Karisma Evi Tiarani telah menunjukkan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk mengukir prestasi. Karisma mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional setelah meraih emas dan memecahkan rekor Kejuaraan Dunia Para Atletik di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
BERTANDING di Dubai Club for People with Determination, Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (13/11) lalu, Karisma Evi Tiarani lolos final dan bersaing dengan delapan sprinter lainnya. Dia turun di nomor 100 meter putri T63 (keterbatasan fisik pada kaki). Atlet kelahiran Boyolali, 19 Januari 2001 ini menjadi yang tercepat mencapai finish dengan catatan waktu 14,72 detik. Sementara itu, perak direbut atlet Italia Monica Graziana Contrafatto yang mencatatkan waktu 15,56 detik, sedangkan perunggu menjadi milik Gitte Haenen dari Belgia dengan waktu 15,60 detik.
Evi sekaligus berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri di nomor 100 meter putri di kelas T42. Saat itu, dia mencatatkan rekor di Perancis dengan catatan waktu 14,90 detik. Atas catatan tersebut, Karisma berhak mengantongi tiket menuju Paralimpiade 2020 Tokyo. Karisma tidak menyangka bisa menorehkan prestasi gemilang ini. Ia sempat ragu karena lawannya adalah para atlet senior dengan segudang pengalaman.
Ia mengaku menekuni olahraga atletik sejak 2014. Sebenarnya minatnya bukan di atletik. Mulanya ia justru ingin menekui olahraga bulutangkis. ”Tapi nyangkutnya justru di atletik,” ujarnya sebelum menghadap Gubernur Ganjar Pranowo bersama dua atlet berprestasi lainnya, yakni Sapto Yugo Purnomo peraih perunggu pada event yang sama dan Tara Arthaya Yasykur peraih emas dalam ajang Pepapernas 2019.
Meskipun sedikit tidak sesuai dengan keinginan, alumnus SMA Negeri 8 Surakarta ini nyatanya mampu mengumpulkan sejumlah prestasi. Kali pertama pada event Pepaperda 2014. Ia juga pernah menorehkan prestasi pada ajang Papernas dan Kejurnas. Saat ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, ia mendapat satu emas, satu perak dan satu perunggu. ”Terdekat akan mengikuti ASEAN Para Games pada 18-25 Januari di Filipina,” katanya.
Penyandang tuna daksa ini optimistis mampu meraih prestasi lebih banyak lagi di ajang selanjutnya. Ia pun memberikan motivasi kepada teman-temannya untuk tidak patah semangat dan terus mengasah bakat dan minat. ”Fokus lakukan yang terbaik. Tunjukkan potensi yang kita miliki. Latihan dan terus latihan,” ajak putri kedua pasangan Riyanto dan Istikomah ini menyemangati.
Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi capaian luar biasa para atlet dari Jawa Tengah yang mampu menorehkan prestasi tingkat dunia ini. Capaian Karisma dan yang lainnya membuktikan bahwa ketika dilatih dengan benar dan disiplin, mereka bisa meraih prestasi gemilang.
”Ini yang harus kita rawat. Dan sekarang akan kita siapkan mereka untuk di Paralympic 2020 di Tokyo. Mudah-mudahan juaranya bisa dipertahankan karena kemarin memecahkan rekor,” ujarnya usai menemui para pemuda berprestasi ini.
Ganjar menekankan, akan terus memberikan perhatian kepada anak-anak Jawa Tengah dengan kelebihan yang berbeda ini. Harapannya, mereka akan memiliki masa depan yang lebih baik.
”Musti kita berikan satu inspirasi bahwa ini lho mereka yang penuh semangat berlatih dan kemauan tinggi, kita fasilitasi, kita berikan semangat dan berikan ruang. Hasilnya, hebat!!!. Di tingkat internasional membawa nama harum bangsa, dan itu pasti merah putih berkibar,” katanya dengan suara lirih, namun penuh kebanggaan.
Ia berpesan kepada para orantua dengan anak difabel untuk mengasah potensi anak-anak mereka. Pemerintah akan terus mendukung dengan memberikan fasilitas sesuai dengan yang mereka butuhkan. ”Tuhan kasih kepada kita sesuatu yang beda. Ayo kita dorong mereka untuk mengasah potensi,” ujarnya. (*/aro)