32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Bersepeda Cara Ampuh Usir Stres

Komunitas Sego Ajang Kumpul Pecinta FNHON Gust

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Bersepeda identik dengan busana ketat dan menggunakan sepatu SPD (Shimano Pedaling Dynamics). Namun hal tersebut tidak dijumpai pada Komunitas Semarang Gust Owner (Sego). Meskipun berolahraga, mereka tetap tampil trendy dan fashionable dengan sepeda lipat FNHON Gust yang kekinian.

Dewi Akmalah. RADARSEMARANG.COM

JIKA mengunjungi Balaikota Semarang setiap Sabtu malam, akan bertemu ratusan orang yang berkumpul menghabiskan malam Minggu bersama. Di tengah keramaian tersebut, terdapat sekelompok orang yang berkumpul untuk bersepeda bersama. Mereka menggunakan sepeda lipat kekinian yang menarik perhatian banyak orang. Merekalah komunitas Semarang Gust Owner atau biasa disebut Sego.

Semakin mendekat, bertemulah dengan Hengky Hendrawan Jatmiko, koordinator Komunitas Sego. Diakuinya, komunitas ini baru terbentuk bulan Mei 2019. Komunitas ini memberikan wadah bagi pecinta sepeda lipat FNHON Gust untuk berkumpul. Awal mulanya, Hengky sapaan akrabnya- memiliki hobi merakit sepeda FNHON Gust, berinisiatif mengundang temannya yang juga memiliki FNHON Gust dari seluruh Semarang dalam sebuah grup whatsapp. Setelah berbagi pengalaman dan cerita, mereka memiliki visi yang sama untuk mengampanyekan gerakan bersepeda bagi masyarakat. “Maka dari itulah komunitas Sego ini lahir,” katanya.

FNHON Gust merupakan sepeda lipat rakitan. Pemilik harus membeli dan merakit elemen sepeda sendiri untuk menjadi sepeda utuh, karena spare part biasanya dijual terpisah. “Kenapa kami memilih FNHON Gust? Selain untuk olahraga, sepeda ini bisa untuk fashion. Kami menggunakan sepeda jenis ini, tidak untuk balapan, tapi untuk olahraga rekreasi yang santai dan melepas stress. Jadi bisa buat bergaya juga,” ujarnya.

Dirinya menambahkan untuk menjadi anggota komunitas, setiap orang memang diwajibkan memiliki sepeda lipat. Apapun mereknya, tidak dipersoalkan. Namun diakuinya, kebanyakan anggota memang memiliki FNHON Gust. Karena awal mula komunitas ini terbentuk, memang untuk mewadahi bagi pecinta sepeda lipat jenis tersebut. “Persamaan hobi merakit sepeda, membuat kami saling cocok dalam berkomunikasi. Tak jarang ada yang memiliki visi yang sama menjadikan hobi sebagai investasi masa depan yang menjanjikan,” urainya.

Harga sepeda FNHON Gust ini lumayan. Paling murah harus merogoh kocek Rp 2,5 juta dan termahal bisa sampai Rp 130 juta. Kalau yang biasa dipakai anggota komunitas, untuk merakit full body biasanya membutuhkan biaya Rp 5 juta. Namun angka segitu bisa melonjak ketika dijual, ada yang mencapai Rp 17 jutaan. “Kebanyakan anggota komunitas, menjadikan sepeda ini sebagai investasi,” lanjutnya.

Meski baru seumur jagung, jumlah anggota komunitas ini sudah ada 40 orang. Dirinya beserta anggota kelompoknya, rutin berkumpul setiap Rabu malam atau Minggu pagi untuk bersepeda bersama. Komunitas ini kerap mencari tempat-tempat yang memiliki pemandangan dan spot yang bagus di Semarang untuk tempat gowes bareng.

Ketika lelah berolahraga, anggota komunitas bisa berkumpul dan saling berbagi cerita mengenai kehidupan, pekerjaan, hobi atau apapun sembari bersantai melihat pemandangan yang indah. Tak jarang, ketika bosan dengan spot yang ada di Semarang, sering melakukan touring ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan sekitarnya. Tentu saja ke tempat yang memberikan sensasi yang berbeda dengan tempat-tempat yang pernah dikunjungi di Semarang.

“Memang komunitas ini santai. Menjadikan olahraga bersepeda bukan untuk balapan, namun ajang kumpul melepas stress akibat rutinitas yang membosankan,” tuturnya.

Meski begitu, komunitas ini kerap kumpul bareng asyik untuk bersepeda di Balaikota Semarang, BSB Ngaliyan, Kalisari dan tempat banyak lainnya. Kalau touring biasanya ke Puwokerto, Purwodadi, Magelang, Jogjakarta dan masih banyak lainnya. “Jadi kalau capek, bisa wisata kulineran bersama atau menyalurkan hobi lain seperti fotografi. Pokoknya kami ini, komunitas yang suka fashion, olahraga dan kuliner,” lanjutnya sambil tertawa.

Kendati komunitas yang ia pimpin bertema santai, namun ada misi khusus yang diusung para anggota. Yakni mengampanyekan pola hidup sehat melalui bersepeda. Pihaknya ingin memberi contoh kepada masyarakat bahwa di tengah kesibukan sehari-hari, anggota komunitas masih dapat menyempatkan waktu berolahraga dengan bersepeda. “Tidak ada alasan, tidak berolahraga, meski waktu terbatas akibat kesibukan. Bagaimanapun olahraga merupakan elemen penting untuk hidup sehat,” tandasnya.

Diakuinya, saat ini banyak pejabat mulai bersepeda. Bahkan, sepeda menjadi alat diplomasi yang ampuh merangkul berbagai kalangan dan memperluas lingkup jaringan. “Maka semua rajin berolahraga, minimal bersepeda seminggu sekali. Selain badan lebih sehat, bisa menambah jejaring dengan bersepeda bersama. Apalagi jika sudah terbiasa, bersepeda menjadi cara ampuh untuk mengusir stress,” pungkasnya. (*/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya