RADARSEMARANG.COM, Kondisi sejumlah infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Rembang dan Blora lebih memadai dan layak dilewati seiring beroperasinya PT Semen Gresik Pabrik Rembang pada pertengahan 2017. Selama dua tahun terakhir, perusahaan persemenan terkemuka ini mengucurkan anggaran hingga Rp 8,81 miliar, khusus untuk infrastruktur jalan yang ada di dua kabupaten tersebut.
SUTIYONO lega karena kendaraan berbagai jenis mulai dari truk, mobil atau sepeda motor kini lancar hilir mudik di kawasan pemukimannya yang ada di Dukuh Tambakselo, Desa Ngampel, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Menurut Kamituwo Dukuh Tambakselo ini, kondisi itu seiring rampungnya proses pembangunan akses jalan sepanjang 850 meter bantuan PT Semen Gresik.
Akses jalan yang dibangun Semen Gresik dengan biaya Rp 589,9 juta pada Agustus 2019 ini sangat menunjang berbagai aktivitas warga. Mulai dari sektor pendidikan, sosial kemasyarakatan, keagamaan, terlebih perekonomian. Berbagai hasil bumi warga di Dukuh Tambakselo seperti cabai, padi, ketela dan jagung bisa diangkut ke Blora dan sekitarnya setelah melewati jalur tersebut.
“Mayoritas warga kami petani makanya sangat membantu sekali. Jarak dukuh ini dengan Balai Desa Ngampel sekitar 3 kilometer, kalau kondisi jalan rusak tentu sangat merepotkan berbagai aktivitas warga,” ujar orang yang dituakan di Dukuh Tambakselo ini.
Sebelumnya kondisi akses jalan di Dukuh Tambakselo rusak parah. Aspal jalan hasil kegiatan Progam Peningkatan Pembangunan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SE) yang dibiayai pemerintah pada 2003, sudah tak terlihat jejaknya. Justru yang terlihat hanya serakan bebatuan dan tanah di sepanjang jalan itu.
Menurut Sutiyono, usai progam P2SE, tak ada lagi kegiatan pembangunan atau perbaikan akses jalan di dukuhnya. Parahnya lagi, berdasar perhitungan, anggaran yang dibutuhkan memang cukup besar mencapai ratusan juta rupiah, sehingga tak mungkin didanai dengan ADD atau dana Desa Ngampel. “Makanya saya atas nama warga Dukuh Tambakselo mengucapkan terima kasih atas kontribusi Semen Gresik,” terangnya.
Akses jalan di Dukuh Tambakselo Desa Ngampel, Blora hanya salah satu contoh pembangunan akses jalan yang dibiayai Semen Gresik. Selama dua tahun terakhir, ada sembilan kegiatan serupa. Total anggaran yang dikucurkan Semen Gresik mencapai Rp 8,81 miliar.
Seperti jalan Galonan – Tireman (jalan lingkar timur Rembang) sepanjang 2,2 kilometer yang menelan anggaran Rp 3,57 miliar, akses jalan sepanjang 2,25 kilometer dan lebar 3,5 meter mulai dari pos jaga 106 Perhutani hingga Pertigaan Desa Pasucen dengan anggaran Rp 2,75 miliar, jalan di Dukuh Dukoh Desa Tegaldowo, dengan biaya Rp784,2 juta, akses jalan di Dukuh Jatimalang, Desa Kajar sebesar Rp 220 juta dan lainnya.
Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana mengatakan, pembangunan akses jalan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan yang ingin terus berkontribusi positif untuk masyarakat dan daerah. Menurutnya, pembangunan infrastruktur itu akan menunjang berbagai aktivitas warga dan sekaligus menggenjot perekonomian baik di wilayah Kabupaten Rembang, Blora dan sekitarnya. “Semen Gresik ingin tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Itu komitmen kita,” ujar Gatot Mardiana.
Kehadiran PT Semen Gresik Pabrik Rembang ternyata juga “menarik” anggaran pemerintah pusat untuk peningkatan kapasitas jalan raya Rembang – Blora. Hal ini tak berlebihan karena industri semen memang tergolong sektor manufaktur strategis yang diperhitungkan pemerintah. Saat ini, kondisi jalur Rembang – Blora sepanjang 38 kilometer lebih lebar, mulus dan nyaman dilewati oleh pengguna kendaraan.
Salah seorang warga Desa Mantingan Kecamatan Bulu, Rembang Ny Badi mengatakan kehadiran Semen Gresik membawa berbagai manfaat positif bagi warga sekitar pabrik persemenan terkemuka itu. Ia misalnya bisa membuka kamar kos yang bisa disewa bulanan. Selain itu warung makan miliknya yang lokasinya tak jauh dari pabrik Semen Gresik juga kian ramai.
Jalan raya Rembang – Blora yang kian lebar dan mulus membuat pengguna jalan tiap hari hilir mudik melintasi warung makannya. Dari pagi hingga malam hari warungnya tak pernah sepi pembeli yang berasal dari karyawan Semen Gresik dan anak perusahaannya, sopir truk yang beraktivitas di Semen Gresik hingga pengguna kendaraan lainnya.
“Dulu tiap sore atau maksimal maghrib warung saya sudah tutup. Tapi kini sampai malam masih buka. Warung makan maupun tempat ngopi lainnya juga sama ramainya,” tandasnya. (*/aro)