Dikenal sebagai pengusaha PTJKI dan Biro Travel Haji dan Umrah, kini Endro Dwi Cahyono terjun di dunia politik. Ia terpilih menjadi anggota DPRD Jateng dari Dapil 4 Pati-Rembang. Sebagai wakil rakyat, bapak tiga anak asal Pati ini ingin memberikan kontribusi lebih kepada daerahnya di bidang pertanian dan perikanan.
ADENNYAR WYCAKSONO, RADARSEMARANG.COM
SIAPA yang tidak kenal Endro Dwi Cahyono? Ya, dia adalah sosok pengusaha muda sukses. Endro –begitu dia siapa– memiliki dua perusahaan besar. Pertama, usaha jasa PJTKI di bawah bendera PT Dewi Pengayom Bangsa, dan kedua bisnis Biro Haji dan Umrah Dewangga Lil Hajj Wal Umroh. Nama Endro pun dikenal sebagai Ketua Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Swasta (PPTKS) Jateng-DI Jogjakarta, dan Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jateng-DI Jogjakarta.
“Walaupun basic saya pengusaha, namun saya tumbuh besar di kalangan masyarakat yang kental dengan partai politik, yakni PDI-Perjuangan. Sampai akhirnya di tahun 2010 saya memutuskan mendaftar menjadi kader di DPP PDIP,” kata Endro saat ditemui koran ini d isela kegiatannya.
Meski telah menjadi kader PDIP, Endro mengaku belum begitu fokus ke dunia politik. Ia lebih memilih fokus beriwirausaha dan membantu menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Terutama adalah masyarakat yang ingin mengadu nasib di luar negeri melalui PPTKS yang ia memiliki. “Ya, tapi tetap nggak jauh-jauh dari dunia partai. Di sela kesibukan, saya masih sering ikut dalam kegiatan partai,” ujar Endro yang kini menjabat sebagai Anggota Komisi E DPRD Jateng.
Selang enam tahun menjadi kader, tepatnya pada 2016, dirinya mendapatkan kepercayaan dari partai untuk menjabat sebagai Bendahara Badan Penanggulangan Bencana DPD PDIP untuk menangani kebencanaan yang terjadi di Jateng. Hal tersebut, ternyata membuat dirinya semakin intens untuk terjun ke dunia politik, hingga ia mendapatkan dukungan untuk ikut dalam bursa pencalonan Wakil Bupati Pati pada 2016. “Meski tidak mendapatkan rekomendasi dari partai, karena mungkin saya muka baru, membuat saya lebih intens lagi ke dunia politik. Sampai akhirnya April lalu, saya mendapatkan tawaran untuk ikut pileg dan Alhamudlillah terpilih,” tuturnya.
Saat penjaringan, lanjut Endro, ia lebih memilih maju melalui Dapil 4 Jateng, yakni daerah Pati dan Rembang, dengan latar belakang punya pengalaman memimpin perusahaan, lembaga pendidikan, maupun sejumlah organisasi. Ia merasa ingin mengangkat derajat masyarakat Pati dan Rembang ke kelas yang lebih tinggi. “Saya asli Pati, saya merasa dekat dan tahu kondisi masyarakat Pati ataupun Rembang. Mayoritas dari mereka adalah petani dan nelayan, dan mulai tumbuh industri kecil dari sektor itu,” tambahnya.
Meski memiliki potensi yang besar, menurutnya, sebagai salah satu daerah penghasil pertanian terbesar di Jateng, petani di Pati masih sangat terkendala pasokan air, terutama saat musim kemarau panjang seperti saat ini. Selain itu, permasalahan lainnya adalah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan. Kekeringan sendiri, lanjut Endro, menjadi salah satu faktor banyaknya kemiskinan di daerah Pati maupun Rembang.
“Sebagai wakil rakyat, saya ingin PDAM bisa masuk di Pati yang belum terjangkau, termasuk di daerah Rembang. Nantinya pembangunannya akan melihat APBD Provinsi ataupun harus lobi ke pusat, dengan membangun embung agar bisa mengurangi kekeringan,” paparnya.
Endro menjelaskan, pada masa Orde Baru dulu, di Pati sempat akan dibangun sistem pengairan. Namun sayangnya rencananya itu mandek dan terhenti, ia pun punya inisiatif agar pembangunan sistem pengairan tersebut bisa dibangun di Pati maupun Rembang. “Potensi pertanian ataupun perikanan di Pati dan Renbang sangat besar. Pati sebagai lumbung beras di Jateng. Juga punya pelabuhan, Rembang pun potensi perikanan dan pertaniannya sangat besar,” katanya.
Meski duduk di Komisi E DPRD Jateng yang membidangi sosial, kesehatan, ketenagakerjaan dan pariwisata, Endro tetap akan konsen untuk memperjuangkan nasib petani, nelayan dan warga Pati ataupun Rembang. Menurutnya, sebagai legislator, bisa dilakukan komunikasi politik di Fraksi PDIP atau Komisi B agar pemasalahan di Pati dan Rembang ini bisa terselesaikan. “Salah satunya adalah pemasalahan pelarangan cantrang, sebagai wakil rakyat kita harus memberikan solusi. Bukan hanya melarang saja, apa keinginan dari masyarakat ini harus kita kawal dengan baik,” tegasnya.
Disinggung terkait prospek pariwisata di Jateng, Endro menjelaskan jika potensi wisata di Jateng dan kabupaten/kota di dalamnya sangatlah besar. Agar bisa dilriik, paling tidak harus meniru dari negara maju tentang pengelolaan sampah , termasuk di objek wisata. Sementara dari sisi ketenagakerjaan, Endro akan mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) di Jateng untuk bisa memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pelatihan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. “Dengan berwirausaha, ekonomi akan terangkat, juga bisa menyerap tenaga kerja. Saya akan mendorong BLK di Jateng untuk bisa memberikan pelatihan kepada masyarakat,” tuturnya.
Memiliki kesibukan sebagai pengusaha sekaligus legislator, Endro mengaku harus pintar membagi waktu antara pekerjaan, urusan politik, dan keluarga. Menurutnya, kualitas dengan anak dan istri harus diutamakan dari pada kuantitas. “Sebelum nyaleg saya berkonsultasi dengan keluarga, mereka mendukung, termasuk istri dan orang tua saya. Tentu konsekuensi logisnya akan semakin sibuk, tapi itu tidak jadi masalah selama banyak warga yang bisa terbantu,” katanya.(*/aro)