Meniti karier sebagai advokat, juga pernah duduk sebagai wakil rakyat di Senayan, dan kini sukses menjadi bankir. Itulah sosok Dr H. Subyakto SH, MH, MM, Pemegang Saham Pengendali sekaligus Komisaris Utama (Komut) BPR Arto Moro Semarang.
ISKANDAR, RADARSEMARANG.COM
ARSITEKTUR bergaya Romawi dengan ciri khasnya berupa pila-piliar besar menjadi penanda yang paling mencolok bangunan BPR Arto Moro dengan BPR-BPR pada umumnya. Letaknya cukup strategis di Jalan Gajah Raya 55 Semarang. Tak jauh dari Masjid Agung Jawa Tengah.
Tulisan timbul Bank Arto Moro, dengan logo melingkar yang didominasi warna merah dan biru, terpampang jelas di atas bangunan nan kokoh itu. Sebuah balkon oval berdinding kaca redup, menjadi pemanis bangunan berlantai tiga tersebut. Dan, di balkon itulah, Subyakto berkantor. Sejaki pagi hingga sore hari.
“Sehari-hari saya ngantor di sini,” ucapnya, ramah, kepada RADARSEMARANG.COM yang menyambanginya beberapa waktu lalu. Ukuran balkon memang tidak terlalu luas. Kira-kira cuma 3 x 7 meter per segi. Di sisi kanan meja kerjanya, ada meja kerja lain yang sehari-hari dipakai Edo Byakto Putra, putra kedua Subyakto. Di depan meja kerja Edo—sapaan intim Edo Byakto Putra—sebuah akuarium menjadi relaksasi tersendiri bagi yang memandanginya.
Senyum tipis menjadi ciri pria yang lahir di Jepara pada 1963 itu. Dan, memuji adalah kebiasaan seorang Subyakto kepada lawan bicaranya sebagai bentuk apresiasi pribadi. “Mas Is, mau minum apa? Teh atau kopi?” Subyakto menawari sendiri tamunya, meski sejumlah staf BPR siap meladeni para tamu yang menemui dirinya. Pagi itu, di atas meja kerjanya yang cukup bersih, secangkir teh hangat berjejer dengan tumpukan berkas kerjanya. Juga dua pisang godok yang diletakkan di atas tatakan tersendiri.
Subyakto sangat menjaga pola makannya. Ia mengurangi nasi, dan menggantinya dengan asupan buah-buahan segar. Karena itu, di usianya yang tidak muda lagi, pengoleksi Harley Davidson ini, tubuhnya tetap fit. Nge-gym menjadi rutinitasnya.
“Ya, setiap pagi saya nge-gym dua jam, renang satu jam, dan 30 menit untuk boxing,” kata suami dari Ny Ria Kusumawardani ini. Baginya, olahraga teratur dan asupan gizi yang baik, membuat tubuhnya tetap fit, sehat, bugar, dan kekar. “Saya bahkan merancang secara khusus gym center dan kolam renang berkonsep indoor di rumah agar bisa berolahraga kapan saja,” tutur ayah dari dokter Sazkia ini.
Bagi Subyakto, dengan rutin berolahraga, selain tubuh jadi sehat dan bugar, kegiatan sehari-hari pun menjadi lebih produktif dan berkualitas. “Apalah artinya segala kemewahan hidup jika tubuh tidak sehat dan bugar,” jelas pengoleksi mobil mewah jenis Alphard seri terbaru, Land Cruiser terbaru keluaran UK, Jeep Rubicorn, serta mobil-mobil mewah lainnya.
Tidak hanya gym dan renang, untuk melatih endurance dan stamina fisik, Subyakto juga rutin boxing. Di usia yang tidak lagi muda, ia lincah menarikan kakinya mengitari samsak dengan kombinasi pukulan, seperti jab, hook, dan uppercut.
Awal karier peraih gelar doktor dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada 2009 ini adalah mendirikan kantor advokat Dr. H. Subyakto, SH, MH, MM & Associates. Reputasi kepengacaraannya menanjak dengan cepat, sehingga dipercaya menangani klien nasional. Baik perbankan, industri, perseroan, maupun perorangan. Sukses membesarkan kantor pengacara, pada 2002, Subyakto memutuskan masuk ke dunia politik.
Ia mendapatkan mandat langsung dari Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden RI ke-6) pada waktu itu untuk turut mendirikan Partai Demokrat di Jawa Tengah. Menduduki jabatan sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Tengah, membuat karier politik Subyakto semakin moncer. Subyakto terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah masa bhakti 2004-2009. Periode berikutnya, 2009-2014, terpilih sebagai anggota DPR RI.
”Sepuluh tahun di jalur politik, saya lantas putuskan untuk berhenti. Saya lebih tergerak untuk berkontribusi pada masyarakat secara langsung melalui perbankan,” tuturnya. Karena itu, Subyakto berkonsentrasi membesarkan BPR Arto Moro yang didirikannya pada 2008 silam. Hasilnya tidak sia-sia. Berbekal pengalaman di bidang keilmuan, juga jejaring yang luas dan beragam, membuat kinerja keuangan BPR Arto Moro semakin baik. Bahkan, menjadi salah satu BPR terdepan di Kota Semarang.
Sejumlah penghargaan pun diberikan oleh berbagai kalangan. Dari unsur media, majalah Infobank, selama dua tahun berturut-turut, memberikan predikat kepada BPR Arto Moro sebagai BPR terbaik untuk Kategori Kinerja Keuangan Terbaik. “Kami bersyukur, BPR Arto Moro mencatatkan prestasi yang luar biasa. Pertumbuhan asetnya melejit di atas rata-rata BPR lain.”
Lantas, apa rahasia sukses kepemimpinan penyuka aktor Dwayne Johnson ini? “Keteladanan dan percontohan. Pemimpin tidak sekedar memerintah, tapi harus memberi contoh dengan tindakan dan perbuatan,” ucap ayah dari Abellando Byakto Putra.
Kedisiplinan, bagi Subyakto, sangat penting untuk meraih kesuksesan. Karena itu, dalam rangka memberi contoh teladan dan sikap disiplin, Subyakto terjun langsung ke lapangan. “Saya juga perlu menguji langsung, apakah kebijakan yang sudah dirumuskan dapat dijalankan atau tidak.” Jika pucuk pimpinan mampu menjalankan kebijakan, maka bawahan juga bisa di-drive untuk mengerjakan kebijakan serupa. “Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang dapat dijalankan. Dan pemimpin harus memberikan inspirasi dan contoh bagaimana cara melakukan kebijakan tersebut.”
Selain sibuk menjadi bankir, Subyakto juga tercatat sebagai pembina di sejumlah komunitas hobi, olahraga, dan otomotif yang diinisasi dan dikelola oleh BPR Arto Moro. “BPR Arto Moro memang concern membangun komunitas hobi, olahraga, dan otomotif dalam upaya literasi dan mendekatkan diri dengan masyarakat, terutama kaum muda milenial.”
Di bidang otomotif, BPR Arto Moro membina Harley Davidson Community Club, HardTop Community Club, dan Rubicorn Community Club. Sedangkan di jalur hobi dan olahraga, BPR Arto Moro mempunyai Badminton Club, Futsal Club, Swimming Club, Gymnastic Club, dan Bird Club.
Yang menarik, baik komunitas hobi, olahraga, dan otomotif dikelola oleh anak-anak Subyakto dan karyawan BPR Arto Moro. “Ini merupakan bentuk kegiatan positif sebagai upaya wadah penyaluran kreativitas dan hobi anak-anak muda. Semangat dan energi mereka harus diarahkan ke arah hal-hal yang sehat dan produktif.” (*/isk)