RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Hamparan pohon buah beraneka ragam, langsung memanjakan mata saat RADARSEMARANG.COM, memasuki kebuh buah Talun, yang berlokasi di desa Gondoriyo Wates, Ngaliyan, kota Semarang. Sapaan hangat dari Purwanto (41) salah satu pemilik kebun buah “Talun” menyapa RADARSEMARANG.COM, saat kaki ini melangkah ke dalam area kebuh yang memiliki luas 1,3 Ha itu. “Ayoo mas masuk sini dulu, ngadem dulu di dalam,” ajak Purwanto sembari menunjuk ke sebuah rumah kayu yang berada di tengah kebun buahnya.
Sebelum mengajak mengelilingi kebuh buahnya, Purwanto mengungkapkan, bersama orang tuanya, Ngasimin dan dua saudaranya, Saryani serta Suparman, tahun 2016 mereka sepakat menanami kebun milik mereka dengan tanaman buah. Beberapa jenin tanaman buah berkualitas seperti Jambu Kristal, Durian Musangking, Jeruk Pamelo Madu, Rambutan, Pepaya Kalifornia, Sawo, nangka super dan Klengkeng.
“Awalnya orang tua sempat tidak setuju, tapi saya yakinkan waktu itu, tanaman buah akan lebih banyak hasilnya dibanding menanam tanaman lainnya seperti sengon,” ungkapnya.
Keyakinan Purwanto membuahkan hasil, perlahan namun pasti, dua tahun setelah menanami kebunnya dengan buah-buahan, sudah mulai membuahkan hasil. Tanaman buah jambu kristal dan klengkeng yang menjadi primadona berbuah lebat dan banyak di cari.
“Jambu kristal saya ini rasanya berbeda dengan jambu kristal di tempat lain, rasanya lebih manis dan lebih nyesss,” tutur Purwanto sembari menyodorkan sebuah jambu kristal yang ranum menggoda. Dan benar, ketika di gigit rasanya terasa lebih manis dan segar. ” Kresss…”
Melalui promosi dari mulut ke mulut dan medsos, kebun buah Talun miliknya mulai di kenal warga yang berdatangan ke kebunnya. Untuk menarik minat pengunjung, dia memberi kesempatan untuk memetik langsung buah dari pohonnya.

“Pengunjung bisa langsung memetik buah dari pohonnya, kemudian menimbang dan memakan langsung di sini,” tuturnya.
Hal inilah yang menarik pengunjung, yang mencari suasana rekreasi baru di kebun buah, seperti dikatakan Rini (43), warga Tlogosari, Semarang Timur, yang datang bersama suami dan kedua anaknya. Bahkan, dia tidak menyangka ada kebun buah semacam ini di kota Semarang, yang notabene bukan kota agraris.
“Gak nyangka di Semarang ada kebun buah seperti ini, jadi gak perlu jauh-jauh kalau mau rekreasi bareng keluarga, anak-anak juga bisa memetik buah langsung dari pohonnya, sesuatu yang mungkin sulit bagi anak-anak kota yang rumahnya tidak punya kebun buah,” ujar Rini.
Kebahagiaan bisa memetik berbagai macam buah langsung dari pohonnya juga di rasakan Ayu Anandita (9), siswi kelas 6 SD Gayamsari 02, yang datang bersama orang tuanya.
“Senang banget bisa memetik buah disini, tadi saya petik jambu kristal dan mangga yang gede banget mangganya,” kata siswi yang memiliki lesung pipi ini dengan wajah ceria.
Tidak hanya bisa menikmati segarnya buah langsung dari pohon dengan harga yang sangat terjangkau, pengunjung kebun buah Talun, juga bisa membeli bibit buah dengan harga mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung usia pohon dan varian.
“Kita sediakan bibit buah yang bisa ditanam di rumah, kalau lahannya terbatas bisa ditanam di pot yang agak besar,” kata Purwanto.
Di sisi lain, Purwanto berharap, keberadaan kebun buahnya bisa menjadi alternatif wisata edukasi dan buah di kota Semarang. Karena itu, dia berharap dukungan Pemerintah Kota Semarang, untuk membantu pengelola kebun buah, yang tergabung dalam kelompok tani di desanya.
“Di sini ada beberapa kelompok tani yang mengelola kebun buah, mungkin bisa dibantu pendampingan penanaman yang baik dan juga akses jalan yang lebih lebar,” harapnya.
Penasaran ingin berkunjung di kebun buah Talun, desa Gondoriyo Wates, Ngaliyan?, nah, lokasinya tak jauh dari pusat kota Semarang. Ancer-ancer dari LP Kedungpane,Mijen, anda ambil jalan ke arah Palir, setelah berkendara kurang lebih 2 kilometer, ada gapura bertuliskan “Kampung Jambu Kristal” belok kiri + 500 meter, anda sudah sampai di lokasi kebun buah. Selamat menikmati sensasi memetik buah langsung dari pohon, dan merasakan segarnya buah lokal. “Nyessss..ssss.” (sls/ap)