28 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Belajar Otodidak, Paling Suka Tembang Jawa ”Lela Ledhung”

Ariel Sapta Wulan Fitriani, Sinden Tuna Netra

Artikel Lain

Meski masih berusia 15 tahun, kemampuan nyinden Ariel Sapta Wulan Fitriani patut diacungi jempol. Anggota Komunitas Sahabat Difabel (KSD) Semarang ini bahkan sering tampil di berbagai acara membawakan tembang Jawa.

SIGIT ANDRIANTO, RADARSEMARANG.COM

 

SUARA Ariel yang melengking dengan cengkoknya tak jarang membuat orang terpana. Selain memang bagus, Ariel adalah generasi milineal alias masih remaja. Zaman now, tak banyak remaja yang memiliki ketertarikan pada seni tradisional, terlebih jago membawakan tembang Jawa.

Satu tembang yang sering ia bawakan adalah ”Yen Ing Tawang Ana Lintang”. Beberapa kesempatan, koran ini berkesempatan menyimak Ariel membawakan langgam yang dipopulerkan oleh Waldjinah ini.

Ariel memang menyukai tembang Jawa sejak kecil. Selain enak didengar, ia memiliki keinginan untuk turut melestarikan budaya Jawa. Ia prihatin karena tidak banyak generasi muda yang peduli pada kebudayaan Jawa. Dalam hal ini tembang Jawa.

”Sebagai anak muda, saya ingin melestarikannya,” jelas perempuan yang mengidolakan Ruth Sahanaya dengan suara tinggi melengkingnya ini.

Hingga kini, sudah banyak tembang yang ia kuasai. Beberapa juga sering ia bawakan dalam berbagai kesempatan tampil. Satu dari sekian banyak tembang Jawa yag dikuasai, ada satu yang ia sukai yaitu ”Lela Ledhung” ciptaan Ki Narto Sabdo. Tembang berisi doa orang tua kepada anaknya ini biasa ia nyanyikan untuk adiknya.

Kecintaannya pada tembang Jawa membuat Ariel bercita-cita menjadi pesinden terkenal dan sukses. Dengan cita-citanya ini, ia ingin bisa membahagiakan keduda orangtuanya. Satu hal yang ingin dilakukan adalah, umrah bersama orangtuanya. Ia pun mulai merajut mimpinya dengan memperdalam ilmu nyinden di SMK Negeri 8 Surakarta.

”Karena di sana memang ada jurusan karawitan. Saya pengin memperdalam di sana,” ujar perempuan yang sudah menganggap nyinden sebagai passion ini.

Ibunda Ariel, Putri Oktavia, menyampaikan, bakat menyanyi Ariel  sudah terlihat sejak duduk di bangku SD. Masuk SMP, Ariel semakin tertarik mempelajari tambang Jawa.

Dikatakan, putri pertamanya ini belajar secara otodidak dengan men-download tembang Jawa dari smartphone-nya.Ya, dia download sendiri langgamnya. Saya tidak hapal apa yang sudah bisa ia bawakan, karena saya justru tidak banyak tahu tentang tembang Jawa,” ujar Putri sambil tersenyum.

Putri selalu mendukung keinginan Ariel memperdalam kemampuan nyinden di SMKN 8 Surakarta. Meskipun jauh, ia terus memberikan semangat kepada buah hatinya.

Kesempatan bagi Ariel untuk tampil di berbagai acara tidak lepas dari sosok Noviana Dibyantari. Perempuan yang berhasil menggali bakat para difabel di Semarang melalui Komunitas Sahabat Difabel yang dirintisnya. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya