26.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Bebaskan Anak Berimajinasi, Ajarkan Cinta Lingkungan

Mengenal Taman Belajar Sobat Kecil Semarang

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Belajar tidak melulu harus di ruang kelas. Belajar dapat dilakukan di mana saja. Di ruang terbuka, lewat seni dan dengan cara yang menyenangkan. Itulah yang dilakukan pegiat kolektif Taman Belajar Sobat Kecil bersama anak-anak di Semarang.

Sigit Andrianto

 

Bisa dikatakan sebuah gerakan. Sebenarnya fokus utamanya adalah untuk mengampanyekan cinta lingkungan. Kegiatannya pun sangat lekat dengan kecintaan pada lingkungan. Seperti melukis pemandangan alam, melukis dengan memanfaatkan barang bekas sebagai medianya, dan pembagian bibit pohon tanaman secara gratis untuk ditanam dan dirawat di rumah.

”Sekarang tidak hanya itu saja. Karena ada lapak baca juga. Buku-bukunya berasal dari donatur,” ujar penggagas gerakan ini, Pijar Arif, kepada RADARSEMARANG.COM.

Sesuai namanya, gerakan ini merangkul anak-anak dalam kegiatannya. ”Mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan sejak dini,” katanya.  Sebab, Pijar menilai belum banyak aktivis lingkungan yang menyentuh anak-anak dalam kegiatannya berkampanye cinta lingkungan.

”Kebanyakan aktivis lingkungan merangkul para remaja atau mereka yang sudah dewasa. Sama-sama pentingnya, tapi saya melihat belum banyak yang merangkul anak-anak,” jelasnya kepada koran ini.

Kegiatan belajar bersama Taman Belajar Sobat Kecil banyak dilakukan di ruang terbuka. Di taman, di sawah maupun tempat lainnya yang asyik. Seringnya, dilakukan di Taman Sampangan Semarang. Mengenai hal ini, Pijar mengatakan bahwa belajar di taman terbuka akan membebaskan anak berimajinasi. Mereka akan bebas berkreasi.

”Tidak seperti di ruang kelas yang bisanya membuat anak menjadi terkotak-kotakkan karena imajinasinya dipangkas dan daya kreasinya dibatasi,” ujarnya.

Lebih dari satu tahun sudah gerakan ini ada. Selama satu tahun ini, Taman Belajar Sobat Kecil dijalankan sejumlah pegiat secara kolektif. Mereka berasal dari berbagai kalangan. Siapapun yang memiliki kepedulian sama, terhadap lingkungan, dapat bergabung untuk berkegiatan bersama.

”Silakan kalau mau bergabung,” ajak pria gondrong ramah ini.

Tidak hanya di Semarang saja, gerakan ini sudah melebar ke kota Pemalang. Mengenai jumlah pegiatnya, dikatakan Pijar, ada sekitar 20-an untuk yang aktif di Semarang. Tidak jauh berbeda untuk yang di Pemalang.

Ia berkeinginan Taman Belajar Sobat kecil dapat terus eksis dan berkembang. Bisa menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar, di samping pelajaran yang mereka diterima di pendidikan formal. Belajar dengan menyenangkan tanpa membatasi daya imajinasi dan daya kreasi. (*/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya