29 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Sensasi Cethak Cethuk Mesin Ketik

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Alat tulis model lama ini makin menghilang. Suara cethak cethuk tombol mesin ketik di perkantoran pun nyaris tak dijumpai lagi.

Sebelum komputer hadir, mesin ketik menjadi alat yang digunakan penulis profesional maupun pekerja kantoran. Alat ini tidak memiliki monitor seperti komputer ataupun laptop. Hanya ada set tombol terpisah yang ketika ditekan akan menindas karbon dan menghasilkan huruf atau angka pada kertas.

Meski keeksisannya sudah luntur karena tergantikan oleh komputer dan laptop, namun masih ada yang menggunakan mesin ketik. Salah satunya Muhsin Ibnu Zuhri. Ia mengenal mesin ketik sejak 2017.

Awalnya Muhsin mencoba mesin ketik milik temannya untuk membuat quotation atau puisi. Setelah menggunakan, ia mengaku ada sense yang beda saat menulis langsung dengan mesin ketik. Karena tertarik, warga Salatiga ini lantas membeli sendiri.

Saat ini, ia menggunakan mesin ketik untuk berbagai keperluan, termasuk urusan pekerjaan sebagai content writer. Namun ia juga mengimbangi operasional memakai komputer. Penggunaannya berbeda antara keduanya. “Rasa nyaman tetap pakai mesin ketik kalau dirasa dari sensasi dan kepuasaannya,” ujarnya pada RADARSEMARANG.COM.

Yang unik adalah kombinasi suara dan drag di penampang kertasnya. Menurutnya hal itu yang menjadi daya tarik. Karena tak ada monitor seperti pada laptop dan komputer, maka ia harus lebih berhati-hati dalam menulis. Ia tak mempermasalahkan salah ketik. Karenanya, mengetikkan setiap huruf mesti penuh kehati-hatian. Ini yang membuat ia harus berkonsentrasi lebih.

Biasanya, Muhsin menulis script untuk video edukasi. Di bagian outline-nya, ia menggunakan mesin ketik. Alasannya, karena langsung jadi cetak. Selain itu, menggunakan mesin ketik membuatnya lebih ingat karena konsentrasinya harus dua kali. “Saat mengetik, selesai diketik, lalu di-review. Kalau di komputer tidak demikian. Versi file kadang masih sering bikin lupa,” imbuhnya.

Dalam membuat jadwal meeting atau beberapa catatan lain, Muhsin mengatakan lebih efektif mesin ketik karena multitasking. Misalnya tak perlu repot ke kios fotokopi untuk memperbanyak. Cukup dengan melapisi karbon di antara kertas-kertas, maka salinan akan tercipta saat diketik. Saat nongkrong, tambahnya, menulis puisi juga jadi lebih efektif karena puisinya langsung jadi, tidak seperti pada laptop.

Merawat mesin ketik hampir sama dengan barang tua lainnya. Utamanya dibersihkan di bagian besi penombolnya. Agar lancar, tak lupa ia olesi minyak biar tidak seret. (ifa/ton/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya