RADARSEMARANG.COM – Mengusung aliran rock n roll, The Batagor Band dari Pekalongan tetap eksis berkarya di usianya yang hampir 13 tahun. Di tengah pandemi, mereka bakal remake album dan video klip baru.
Mendengarkan lagu-lagu dari The Batagor Band badan kita akan diajak bergoyang rock n roll yang dinamis dan bertenaga. Aliran musik ini terbilang zaman dulu (jadul) namun masih tetap banyak penggemarnya.
“Kami merasa rock n roll sudah menjadi jati diri The Batagor, untuk itu kami masih bertahan,” ujar Muhammad Nazil sang gitaris kepada Ja wa pos Radar Semarang.
Saat ini The Batagor dihuni 4 personel Godex (vokal), Nazil (gitar 1), Paul (gitar 2), Reza (bass), ditambah additional player drum diisi oleh Sigit, Chandra, Je’I dan Aik secara bergantian.
Sejak dibentuk, band ini beberapa kali menang festival band, baik lokal maupun daerah. Bahkan sering didapuk menjadi band pembuka, band-band besar yang konser di Pekalongan dan sekitarnya. “Semakin berumur tentu kami banyak konflik, hingga personel sekarang, tapi kami tetap bertahan,” ujarnya lagi.
Panggung ke panggung hingga ke kancah nasional mereka taklukan. Bahkan sudah menelurkan 10 video klip dan album. Mereka sempat memberanikan diri berkarir di Jakarta, namun hanya bertahan setahun.
Tahun 2018, mereka masuk album kompilasi Indie Pekalongan. Bersama band lokal lain, mereka sempat mencicipi hingar bingar panggung se-Jateng. Pandemi korona sempat mematahkan semangat mereka dalam ber rock n roll. Lantas Jahanam Movement yang digerakan bersama musisi Pekalongan menjadi energi baru.
Dan muncul lah ide untuk tetap berkarya, dengan remake album, membuat video klip baru dan membuat boxset. “Tanggal 13 Februari mendatang, dalam rangka HUT band kami akan remake album Bingung, dan membuat boxset khusus penggemar,” tutupnya. (han/lis)