RADARSEMARANG.COM – Kesibukan yang padat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak menghalangi personel Senopati Band untuk produktif. Bahkan di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Dua lagu berhasil dibuat oleh band yang digawangi Elly Asmara (gitar) Natalistian (gitar) Benny dan Banny (vokal), Zulkifli (drum) Reza dan Eko (keyboard), Danu (bass) dan Prajoko (saksofon). Yakni lagu berjudul ‘Bergerak Bersama’ serta ‘Harus Bagaimana’.
“Lagu Bergerak Bersama ini masuk dalam kompilasi album Kami Masih Ada. Secara umum tujuannya kami ingin mendorong masyarakat, para ASN ataupun non-ASN untuk terus membangun Kota Semarang. Namun secara khusus, adalah kita sebagai musisi harus tetap eksis,” kata Elly Asmara.
Pria yang didapuk menjadi pembina Senopati Band ini menerangkan, sejak awal terbentuk serta berganti nama pada Maret 2015 lalu, band yang mayoritas anggotanya adalah ASN dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang ini kini telah memiliki enam lagu.
“Rencananya kita pengen bikin mini album, sebagai wujud karya kita. Semua lagu yang kami ciptakan juga telah terdaftar Hak Kekayaan Intelektual (Haki),” ujarnya.
Pasang surut pasti ada dalam sebuah band. Apalagi menggabungkan visi dan misi demi keutuhan Senopati band yang dimiliki masing-masing personil. Tidak dipungkiri ego, dan idealisme pasti ada dalam bermusik. Namun kesolidan Senopati bisa diacungi jempol karena bisa menjaganya dengan cara mengedepankan unsur kekeluargaan.
“Apalagi kita kan mayoritas satu kantor, ya kekompakan harus dijaga, lebih nganggepnya sih lebih ke keluarga aja,” tambah Natalistian.
Beberapa waktu lalu misalnya, Senopati sempat ditinggalkan vokalis karena meninggal dunia. Frankie pada Agustus lalu, harus menyerah karena penyakit yang dideritanya. Sampai akhirnya masuk personel baru bernama Benny Romero sebagai vokalis.
“Tentu terpukul ya, namun apalagi pascaoperasi transplantasi ginjal, almarhum masih ikut perform,” tutur pria yang akrab disapa Natal ini.
Pandemi ini pula harus membuat personel Senopati Band mencari cara lain untuk berkarya di tengah sepinya job manggung. Salah satunya adalah membuat konten YouTube dengan konsep ngobrol santai, serta menghadirkan narasumber figur-figur yang ada di lingkungan Pemkot Semarang. Sembari diisi dengan musik yang dimainkan para personel.
“Misalnya kita ajak mereka yang punya sisi inspiratif, seperti anggota Damkar, Satpol PP, atau lainnya. Kemasannya kemasan seniman, narasumber ini kita ajak ngejam atau boleh request lagu,” terang Elly.
Konten ini dibuat Elly dan rekan-rekan usai jam kerja. Tepatnya setiap Selasa, bertempat di studio milik Bapenda. Masalah tarif manggung, lanjut Elly, Senopati tidak mematok tarif tertentu, bahkan masyarakat umum pun bisa dilayani.
“Kita nggak patok harga, apalagi ASN tugasnya melayani masyarakat. Biasanya kalau alat atau sound, kalau temen sendiri mereka yang bayar, termasuk settingnya. Nanti kita tinggal main aja,” jelas Natal. (den/ton)