26 C
Semarang
Wednesday, 18 December 2024

Sampaikan Pesan Jaga Indonesia lewat Lagu

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Tujuh pemuda Kota Semarang sepakat mendirikan grup band Rumah Pancasila atau Rumpan Band. Band ini lahir akibat banyaknya hoax yang meresahkan. Juga adanya gerakan yang kontraproduktif dengan kemajukan Indonesia. Mereka menyuarakan persatuan lewat lagu.

Pada April 2019, bersamaan dengan bulan Ramadan, Rumpun Band lahir. Pendiri utamanya adalah pengacara Semarang, Theodorus Yosep Parera. Personelnya Jefri Parera (vokal), Eka Setiawan (gitar elektrik), Yuli Bohemian (gitar akustik/back vokal), Micky (keybord), dan Adit Bireng (drum).

“Sekarang kami sudah memiliki 19 lagu sendiri. Bahkan dua lagu berjudul Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila sudah masuk kompilasi di Disbudpar Kota Semarang. Kami juga sudah membuat CD (compact disc), termasuk kompilasi bersama beberapa band di Semarang,”kata Jefri Parera kepada Radar Semarang Rabu (28/10/2020).

Meski baru setahun berdiri, band bergenre musik all round itu sudah pentas di beberapa sekolah dan universitas di Semarang serta Pasuruan. Termasuk pentas sebagai band pembuka malam tahun baru 2020 dengan bintang tamu band Naif.

“Kami sengaja mengambil genre musik itu, karena kami ingin membawakan musik yang kami suka. Kami juga rutin latihan seminggu sekali pada Selasa dan Rabu,”sebutnya.

Rumpan Band pernah tampil secara langsung di hadapan sejumlah pejabat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Di antaranya di hadapan Deputi 4 dan Deputi 5, saat pentas di SMA Don Bosco, Semarang. Kemudian saat kuliah umum Program Doktoral Ilmu Hukum (PDIH) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang pada 4 Mei 2019 lalu. Saat itu Deputi Bidang Pengkajian BPIP Prof. Dr. F.X. Adji Samekto menjadi pematerinya.

Personel grup ini sebagian besar hidup dari bermusik. Seperti event-event reguler di mal maupun kafe-kafe. Namun demikian, rata-rata mereka punya keresahan yang sama, seperti juga yang dirasakan pendirinya Yosep Parera.

Seperti santernya isu hoax tentang “serangan” tenaga kerja asing (TKA), konten berisi ancaman terhadap presiden maupun pemerintahan. Hingga hoax yang bertujuan mengadu domba sesama rakyat Indonesia.

“Saya sengaja membuat lirik lagu yang kemudian diaransemen oleh Rumpan Band. Lagu itu berisi pesan-pesan tentang ke-Indonesia-an. Pesan tentang persatuan, tentang rasa syukur dan ajakan untuk saling toleransi di rumah Indonesia,”kata Yosep Parera.

Sejumlah judul lagu andalan Rumpan band adalah Bhinneka Tunggal Ika, Rumah Pancasila, Merah Putih, Pancasila, Garuda, dan Doa Anak Bangsa. Menariknya, ajakan untuk mencintai Indonesia juga tak hanya dituangkan dalam lirik, melainkan juga bunyi pada lagu-lagu. Seperti lagu Bhinneka Tunggal Ika, pada awal-awal lagu dimasukkan bunyi-bunyian tifa yang merupakan alat musik tradisional dari Papua. Kemudian di akhir lagu ada sentuhan bunyi-bunyian khas notasi Jawa. Perpaduan lirik dan bunyi yang kuat untuk pesan-pesan menjaga Indonesia.

Yulie Bohemian juga mengungkapkan keresahannya tentang berbagai fenomena yang mengancam kebhinnekaan di Indonesia. “Kami para musisi juga resah dengan kondisi sekarang yang banyak hoax. Jadi kami ingin juga berkontribusi untuk menyuarakan persatuan lewat lagu. Jadi obsesi kami semoga lagu-lagu kami bisa diterima dengan baik di masyarakat,” imbuh Yulie. (jks/lis/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya