RADARSEMARANG.COM – Mengawali panggung di Jazz Ngisoringin, siapa sangka bahwa musik ciptaan AbsurdNation didengar hingga Italia. Mengusung komposisi asli Semarang.
Lagu-lagu easy listening yang mereka ciptakan mampu menduduki chart musik negeri pizza tersebut. “Iya, pernah masuk ke dalam chart musik di Italia. Yaitu Indie Jazz Radio yang diperkenalkan sebagai pendatang baru,” terang Yusuf sang pianis.
Tak hanya eksis di Italia, band indie beraliran jazz ini juga telah malang melintang di sejumlah panggung di Semarang dan kota-kota lain di Jawa Tengah. Sebut saja Jazz in the Mall, Gambang Jazz, Beben Jazz dan Inna Kamarie, Jazz di Atas Awan, serta Ngayogjazz. Hampir di setiap festival jazz, AbsurdNation tak pernah luput hadir.
Band yang digawangi oleh Nanda Goeltom sebagai vokal, Yusuf Saputra sebagai piano dan synth, serta Fanny Wardoyo sebagai drum dan perkusi ini juga pernah mendapat kesempatan berkolaborasi dengan Cak Nun dan Ray Sahetapy.
Jelas ada kebanggaan tersendiri yang muncul di benak mereka. Namun, sebenarnya bukan itu fokus yang ingin mereka kejar. Tujuan mereka bermusik di AbsurdNation yakni untuk setia mengusung konsep spirit etnic jazz. Ketiganya pun sepakat berkarya dan mendalami jazz dalam perspektif kehidupan.
“Ini merupakan komposisi asli dari Kota Semarang dan kami sepakat untuk menjadi band indie yang tetap konsisten di jalur jazz,” jelas Nanda.
Bagi penikmatnya, band yang Desember nanti berumur delapan tahun ini memikat dengan nada dan lirik yang apik. Meski menampilkan genre jazz yang sering dinilai segmented, tapi AbsurdNation mampu dinikmati oleh banyak kalangan. Dari mulai pecinta jazz hingga para kawula muda awam.
Saat ini, AbsurdNation sudah merilis dua album. Album pertama dengan single yang berjudul Titik Balik. Sedangkan pada album yang kedua, AbsurdNation menjadikan Memilih Pergi sebagai single utama. (nor/lis/bas)