32 C
Semarang
Sunday, 22 December 2024

Terbentuk sejak SD, Tumbuh Bersama Jazz

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Terbentuk sejak para personelnya masih duduk di bangku SD, Java Five, sebuah band independen (indi) asal Semarang berhasil eksis hingga sekarang. Sebelas tahun lamanya band beraliran pop jazz tersebut mondar-mandir di sejumlah festival lokal maupun nasional. Sebut saja Loenpia Jazz Semarang, Ngayogjazz, Road To Java Jazz, hingga Jazz Traffic.

Shania Krishna sang basis berkisah awal mula mereka terbentuk lewat sekolah musik yang sama. Saat itu, nama band mereka masih DD Kids. Seiring dengan beranjaknya usia mereka, band yang digawangi oleh  Sheva Aji, Afa Fauzan, Ido Christian, Shania Krishna, serta Maria Raras ini, kemudian berganti image dan nama menjadi Java Five. Singkat saja, nama itu dipilih lantaran mereka berasal dari Jawa dan beranggotakan lima orang.

“Kita ketemu di sekolah musik yang sama. Dari SD hingga SMA kita banyak belajar musik bareng dan ikut ajang festival-an.  Hingga beranjak dewasa kami suka menulis lagu dan akhirnya memutuskan untuk ke arah komersil,” terangnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Java Five sendiri merupakan band yang tergabung dalam komunitas musik Jazz Ngisor Ringin Semarang. Namun demikian, alasan mereka memilih pop jazz karena genre tersebut dianggap general dan mudah dinikmati oleh siapa saja. Di samping itu, Shania juga mengaku bahwa seluruh personel Java Jazz memang suka mengulik musik jazz secara mendalam.

Ia pun tak menampik bahwa karya musik yang berhasil mereka ciptakan terpengaruh musisi-musisi ternama ibu kota. Seperti Maliq and D’Essentials serta Hivi. “Kami tidak hanya terpaku pada satu dua musik saja. Kami mendengarkan banyak musik, supaya bisa lebih banyak mendapatkan inspirasi,” tambah Shania.

Album pertama mereka yang bertajuk First Never Bad diakui oleh Shania juga banyak terinspirasi dari band lain. Seperti lirik dan notasi yang easy listening. Harapan Java Five supaya musik mereka bisa dinikmati banyak orang sepertinya terwujud. Saat ini, banyak anak muda di Kota Semarang yang mengidolakan mereka dengan meminta tampil di berbagai pentas seni.

Sayang, rencana mereka untuk membahagiakan fans dengan  menelurkan album kedua harus tertunda. Hal tersebut lantaran adanya pandemi Covid-19 yang sedikit banyak membatasi ruang gerak mereka.

“Sebenarnya akan rilis tahun ini, tapi karena terhambat pandemi jadi tertunda. Mudah–mudahan tahun depan bisa rilis,” harapnya. (nor/zal/bas)

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya