RADARSEMARANG.COM – Nama Band Serempet Gudal sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Kota Semarang. Kelompok musik yang identik dengan penampilan panggung dan lirik-liriknya yang kocak ini segera merilis album kedua.
“Kami juga telah buat video klip album baru. Judulnya Laksamana Budak Rantauan. Durasinya empat menitan. Menceritakan tentang seorang perantauan di negeri seberang yang pulang ke kampung halamannya terus,” ungkap Erik Prasetya manajer Serempet Gudal.
Erik menjelaskan, video klip Laksamana Budak Rantauan digarap di bebera[a tempat. Diantaranya di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan daerah Boja, Kabupaten Kendal.
“Di pelabuhan itu menceritakan pekerja yang datang dari negeri seberang. Kalau di Boja tentang kampung halaman yang masih banyak persawahan, dia balik ke desa. Jadi TKI atau TKW, pulang ke kampung halaman dan bekerja di kampung halamannya,” beber Erik.
Album kedua Serempet Gudal rencananya dirilis akhir tahun ini. Satu album 12 lagu. “Kalau judul lainnya masih kita rahasiakan, untuk surprise. Kita indie label,” imbuhnya.
Serempet Gudal sendiri dibentuk pada 3 Mei 2007. Berada di Kampus Unversitas Dian Nuswantoro (Udinus). Para personel dulunya anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Teater Kapling Udinus.
“Munculnya Serempet Gudal itu karena ide dari temen teman yang pengin berkarya bukan dari jalur teater. Awalnya sering ketemu bareng, akhirnya membentuk nama band Serempet Gudal,” ceritanya.
Serempet Gudal digawangi Dimas Sela (vokal), Ajeng (vokal), Eka Bayi (lead gitar), Bondan (gitar), Enok (bass), Inul Lazuardi (drum), Yulianto Ucok (keyboard), Panji (kendang), Markas Bonci sama Lutfi Gembeng. Kendati terkesan jorok, nama Serempet Gudal memiliki makna mendalam bagi mereka.
“Nama Serempet Gudal itu diambil dari bahasa Jawa. Serempet artinya nyerempet dan Gudal itu kan kotoran gigi. Filosofinya Serempet Gudal itu rezekinya terus nyerempet seperti gudal. Sebab, setiap orang dari semua kalangan itu pasti punya kotoran gigi. Dan penginnya musik atau karyanya yang dibawakan oleh Serempet Gudal bisa diterima di semua kalangan,” bebernya.
Banyak kisah menarik sebelum nama Serempet Gudal nge-hits ditelinga masyarakat. Mereka mengawali karir dari nol, dari kampung satu ke kampung lain dan rela tidak mendapat bayaran. Meski hanya mendapat makan nasi kotak, mereka tetap semangat menghibur masyarakat.
“Kita pernah manggung di acara ulang tahun, sunatan tanpa bayaran sepeser pun. Hanya dapat nasi kotak. Dan dulu sebelum go ke publik, Serempet Gudal diawali jadi pengiring teater Kapling ketika pentas acara,” terangnya.
Aksi panggung yang dimainkan Serempet Gudal, terbilang kocak. Mereka berpenampilan yang tidak sama. Ada yang memakai kebaya hingga wig. Lirik yang dibawakan juga kocak. Meski konyol, mereka nggak menyangka ternyata mendapat apresiasi dari masyarakat.
“Akhirnya banyak orang yang mendengar, suka dan kita dipanggil ke mana-mana. Dari nasi kotak itu akhirnya bisa berkembang dapat bayaran. Hasilnya bisa untuk nambah keperluan teman-teman tidak hanya alat musik, tapi bisa untuk mencukupi keperluan lainnya,” ujarnya.
Karir tersebut akhirnya terus berkembang. Serempet Gudal sering manggung di kafe, dan di setiap acara Pensi (pentas seni) di Kota Semarang. Bahkan, sempat disebut Raja Pensi. Lagu-lagu yang dibawakan merupakan album yang dirilis pertama pada sekitaran tahun 2009, dengan jumlah delapan lagu.
“Kalau lagunya sekarang kita sudah banyak, ada sekitar 22 lagu. Ya ada yang belum dibikin album dan belum dirilis. Ini sedang digarap. Kalau Serempet Gudal itu arahnya orkes moral komedi. Jadi lagu yang dinyanyikan lebih ke kritis social. Apa yang kita lihat di lingkungan masyarakat. Agak nyeleneh dan lucu,” terangnya.
Lagu berjudul ‘Kimcil’, bisa terbilang paling nge-hits. Ada di album pertama. Eric menyebutkan, lagu tentang Kimcil menceritakan fenomena di Kota Semarang. Yaitu anak perempuan yang telah salah bergaul.
“Kemudian ada judul ‘Andeng-Andeng’, itu menceritakan ketika kita di kampus dan lihat cewek ada andeng-andengnya itu kelihat sangat cantik dan kebetulan teman teman suka. Akhirnya terus dibuat lagu,” ujarnya.
Serempet Gudal yang berrmarkas di Barusari Semarang Selatan ini juga telah melanglang buana pentas di kota-koya besar di Jawa dan luar Pulau Jawa. Pernah sampai ke pulau Dewata Bali. Erik menambahkan, selain manggung, Serempet Gudal juga membuka store merchandise originalnya Serempet Gudal. (mha/zal/bas)