The Super Mario Bros. Movie berangkat dari ekspektasi yang rendah. Beberapa fans sempat kecewa dengan pemilihan pengisi suara yang dinilai kurang mewakili keberagaman di industri film.
Bahkan, Pratt yang mengisi suara Mario sempat dikritik karena tidak berdarah Italia, sebagaimana sosok Mario dalam game-nya. Alhasil, film itu menuai kritik beragam dari kritikus film.
Bahkan, film tersebut mendapat label ’’rotten’’ di situs Rotten Tomatoes dengan skor 59 persen saja.
Kritik itu nyatanya tidak berpengaruh bagi penonton umum. Apalagi, film tersebut memiliki rating yang bisa dinikmati semua usia dan dirilis saat libur panjang Paskah.
’’Di saat banyak kritikus asing memberi peringkat yang relatif rendah, aku pikir itu juga berkontribusi pada ketenaran dan popularitas film. Aku akan senang jika pemirsa dapat mengatakan bahwa definisi film telah berubah karena film ini. Itu hanya menunjukkan betapa beruntungnya kami,’’ kata Shigeru Miyamoto, eksekutif Nintendo, seperti dilansir dari Video Games Chronicle. (adn/c18/ayi)