Beberapa karakter pendukung dari film lamanya dihadirkan kembali, misalnya bidan dan dukun bayi. Namun, kali ini mereka diberi porsi cerita yang lebih masuk akal dan terhubung dengan cerita bayi ajaib itu sendiri. Sementara itu, sosok bayi ajaib dipertahankan dengan penampilan yang hampir sama seperti film lamanya. Sosok tersebut menghantui semua karakter dan penonton lintas generasi.
’’Kata ajaib itu menggarisbawahi supaya orang fokus melihat ke sosok bayi ajaib itu, kayak ajaibnya apa nih? Oh, ternyata ajaibnya jadi tua dan ternyata sosok tua itu menghantui lho, enggak cuma kuntilanak atau genderuwo,’’ kata Rako.
Scene pantulan wajah bayi ajaib di bak mandi dalam Bayi Ajaib (1982) menjadi scene yang paling traumatis bagi Vino. Bahkan usai menonton film itu saat masih kecil, Vino menjadi takut ke kamar mandi sendirian. Scene terberat, menurut Sara Fajira, adalah ketika karakter Laras yang diperankannya melahirkan sosok bayi ajaib. Sara berhasil memerankannya dengan natural dan penuh ketegangan.
Sara sempat merasakan aura mistis di lokasi syuting. Bahkan, beberapa kali dia merasa hampir dirasuki oleh sosok makhluk gaib.
Adipati sempat mempelajari sedikit bahasa Portugis sebelum syuting. Hal itu dilakukannya agar scene berbahasa Portugis dapat dilakukan dengan lancar. Menurut dia, bahasa itu adalah bahasa yang sulit karena sukar diingat. (adn/c6/ayi)
BAYI AJAIB
Sutradara: Rako Prijanto
Penulis: Alim Sudio
Pemeran: Vino G. Bastian, Adipati Dolken, Sara Fajira, Desy Ratnasari, Teuku Rifnu Wikana, Rayhan Cornelis Vandennoort
Didasarkan Dari: Bayi Ajaib (1982)
Sinematografer: Sony Seniawan
Perusahaan Produksi: Falcon Black
Tanggal Rilis: 19 Januari 2023
Durasi: 99 menit