30 C
Semarang
Friday, 20 December 2024

A Man Called Otto, Padukan Komedi dan Tragedi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Tom Hanks pernah menjadi pahlawan hebat dalam Captain Phillips (2013), dia juga pernah menjadi pria ber-IQ rendah yang baik hati dalam film Forrest Gump (1994). Kali ini fans akan menemuinya sebagai pria tua cerewet yang tenggelam dalam kesepian di sisa hidupnya di film A Man Called Otto.

Otto Anderson adalah duda berusia 63 tahun yang hidup sendirian di kawasan Pittsburgh, Pennsylvania, setelah sang istri, Sonya, meninggal enam bulan lalu. Otto dikenal oleh tetangganya sebagai orang yang pemarah dan cerewet. Dia tidak menoleransi pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh orang lain. Misalnya, parkir sembarangan di area perumahannya yang tertutup itu.

Masih patah hati atas kepergian sang istri, Otto berniat mengakhiri hidupnya. Namun, usaha itu digagalkan tanpa sengaja oleh tetangga barunya, Marisol (Mariana Trevino) dan suaminya, Tommy (Manuel Gracia-Rulfo) yang merupakan keturunan Meksiko-Amerika. Otto memang tak suka dengan tetangga barunya, atau siapa pun itu, tapi dia selalu menjadi sosok serbabisa yang kerap membantu orang lain. Tak disangka, keluarga Marisol memberi makna baru pada hidupnya.

Film itu menjadi pilihan tontonan yang menarik lantaran ceritanya yang ringan. Marc Forster selaku sutradara berhasil memadukan komedi dengan tragedi, sebagaimana tertuang dalam novel karya Fredrik Backman yang diadaptasi menjadi film tersebut. Penonton beberapa kali dibuat tertawa ringan dengan tingkah gusar Otto dan tetangganya yang baik.

’’Apa yang dialami Otto Anderson adalah perpaduan menarik antara apa yang ingin dia hindari dan apa yang mutlak harus dia miliki. Dia tidak ingin sekelompok orang Meksiko pindah ke seberang jalan rumahnya, tetapi ketika mereka melakukannya, itu adalah hal terbaik yang pernah terjadi kepadanya,’’ kata Hanks, sebagaimana dilansir dari Collider.

Film itu menyentuh dalam berbagai sisi. Terutama ketika Otto ditampilkan beberapa kali melakukan usaha percobaan bunuh diri, tapi selalu gagal karena keriuhan tetangganya. Rasa sedih dan trauma tersimpan di balik raut wajahnya yang kemudian tertuang dalam serangkaian scene flashback bersama sang istri. Penonton turut merasakan bagaimana sedih dan sakitnya hati Otto.

’’Karena sebetulnya tidak ada yang lucu tentang hal itu, tapi di sisi lain, aku pikir pelajaran dari film ini adalah bahwa Tuhan menginginkan Otto untuk hidup,’’ kata Hanks, sebagaimana dilansir dari TheWrap. Kepiawaian akting Hanks sebagai pria tua menyebalkan sekaligus kesepian jauh di lubuk hatinya tak perlu diragukan lagi.

Rasanya seperti melihat sisi lain dari Hanks yang belum pernah ada dalam film sebelumnya. Forster pun memuji Hanks sebagai aktor yang penuh persiapan. ’’Dia seperti seseorang yang memainkan alat musik yang luar biasa. Ini seperti Anda bermain dengan pemain biola terbaik di dunia,’’ kata Forster, sebagaimana dilansir dari Yahoo! Entertainment. (adn/c6/ayi)

TRIVIA

Ini merupakan kali kedua Hanks berada dalam satu film dengan Garcia-Rulfo. Yakni, setelah Greyhound (2020).

Terdapat scene ketika sosok Otto masih berusia 30-an. Agar tampak muda, wajah Hanks didigitalisasi oleh tim VFX menggunakan footage dan foto-foto dari film The Burbs (1989) sebagai digital blueprint.

Sosok Otto yang lebih muda ketika dia baru mengenal Sonya diperankan oleh putra kandung Hanks sendiri, Truman Hanks. Film itu juga diproduseri oleh istri Hanks, Rita Wilson.

A MAN CALLED OTTO

Sutradara: Marc Forster

Penulis Skenario: David Magee

Pemain: Tom Hanks, Mariana Trevino, Rachel Keller, Manuel Garcia-Rulfo, Cameron Britton

Tanggal Rilis: 30 Desember 2022

Durasi: 126 menit

IMDb: 7,6/10

Rotten Tomatoes: 70%


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya