RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang meluncurkan film berjudul Tiga Babak Bapak untuk menyambut Hari Ayah di XXI Paragon Jumat (12/11) kemarin. Ini bagian dari upaya Pemkot Semarang memfasilitasi sineas muda di Kota Semarang.
Kepala Disbudpar Kota Semarang Indriyasari mengatakan, film besutan sutradara asal Semarang Ardian Parasto ini menceritakan tentang perjuangan bapak dalam sebuah keluarga. “Film ini menyadarkan saya bahwa perjuangan ayah sangat luar biasa. Terharu juga. Kita menyambut peringatan hari bapak ini dengan menggandeng sineas, pemain dari Semarang,” katanya.
Ardian Parasto mengungkapkan, film yang ia buat menceritakan tiga sosok bapak dari latar belakang yang berbeda. Ia coba memadukan tiga budaya yang ada di Semarang, China, Arab, dan Jawa. “Kami coba mengangkat bagaimana menjadi figur bapak. Bapak terlihat tegar. Saya coba mendalami karakter bapak ini dan dijadikan sebuah film,” tambahnya.
Tiga bapak yang diangkat dalam film ini, melalui bapak memiliki kisah sendiri. Di antaranya, seorang bapak baru akan memiliki anak, bapak yang ditinggalkan istrinya, dan bapak yang hendak melepas anaknya dewasa. “Dari tiga karakter ini, bapak-bapak punya babak yang berbeda. Kami juga coba tunjukkan jika Semarang ini multikultural,” jelasnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mengapresiasi karya sineas muda dari Kota Semarang yang memiliki jalan cerita, sound, dan editing film yang sangat bagus. Ini tak kalah dengan sineas dari kota lain.
“Anak muda di Semarang ini bisa menghasilkan karya yang bagus dengan durasi 50 menit. Alur ceritanya mudah dipahami dengan baik, bagaimana pengorbanan seorang bapak,” tuturnya.
Pemkot Semarang, lanjut mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU), mendorong agar anak-anak muda semakin gigih dalam menghasilkan karya yang fenomenal sehingga karyanya mampu mengangkat Kota Semarang di kancah nasional dan internasional.
“Harapannya tentu ada karya yang bisa mengangkat Kota Semarang. Namun saya pesan karena masih pandemi Covid-19. Dalam berkarya harus tetap mengedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya. (den/ida)
