RADARSEMARANG.COM, SEMARANG – Jangan ada rahasia yang membuat keluarga retak. Keterbukaan adalah sebuah kunci keharmonisan keluarga. Setidaknya pesan itu lah yang akan disampaikan sutradara Angga Dwimas Sasongko melalui film terbarunya Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI).
Berbeda dengan garapan film sebelumnnya, Angga Dwimas Sasongko ingin penonton memiliki keterbukaan dengan keluarga, baik memiliki masalah atau sekadar cerita. Sehingga tidak ada rahasia yang akan membuat keluarga retak.
“Ini film keluarga yang pertama kali saya buat. Berbeda dengan film Filosofi Kopi, Cahaya Dari Timur ataupun Wirosableng. Film ini lebih menggambarkan orang tua yang memiliki tiga anak dan lebih menyayangi si bungsu. Bagi kalian yang menonton ini baik anak sulung, tengah ataupun bungsu pasti pernah mengalaminya. Jadi lebih dekat ke penonton, seperti kalian juga ada di cerita itu,” ujarnya di sela meet and great dan gala premier di Kota Semarang Rabu (25/12).
Kehilangan menjadi pesan tersirat dari film ini. Film yang diangkat dari buku karya Marchella FP ini berisi tentang sebuah keluarga yang memiliki rahasia. Meski di awal terlihat harmonis, namun dengan adanya rahasia yang terungkap, keluarga ini pecah. Hingga kemudian dibangun kembali dengan rasa sayang yang tak pernah hilang.
Beberapa pemain yang hadir adalah Rio Dewanto sebagai Angkasa si anak sulung. Sheila Dara sebagai Aurora si anak tengah. Rachel Amanda sebagai Awan si bungsu. Ardhito Pramono sebagai Kale, sebagai teman dekat Awan. Dan Agla Artadilla sebagai Lika kekasih Angkasa. Sang penulis buku juga turut hadir untuk menyambut penonton yang antusias menunggu tayangnya film ini.
Antusiasme terhadap film ini sangat tinggi. Hal tersebut terbukti dengan cepat habisnya tiket yang dijual secara online. Beruntung bagi penonton yang memiliki tiket gala premier, mereka dapat menyaksikan film ini sebelum hari resmi tayang. “Saya sebagai pemain senang sekali melihat antusiasme penonton Semarang. Penayangan perdana film ini langsung sold out dalam hitungan detik,” ujar Rio.
Berdasarkan pantauan RADARSEMARANG.COM, film yang resmi tayang pada 2 Januari 2020 ini berhasil mengaduk emosi penonton. Penggambaran bagaimana kehidupan manusia pada umunya tentang gagal, jatuh, hilang, bangkit, dan tumbuh telah sukses membius penonton.
Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama terbawa hanyut dalam cerita. Beberapa di antaranya terlihat menangis terisak, bahkan setelah keluar dari bioskop banyak yang matanya masih basah.
“Ini seperti kisah saya sebagai anak tengah, saya meraskan bagaimana menjadi Aurora yang selalu kalah mendapatkan perhatian. Biasanya perhatian memang banyak diberikan ke bungsu, saya merasakannya betul dalam film ini,” tutur Yuyun Wahyuningsih usai menonton.
Begitu pula dengan tanggapan pemain, seperti Rio Dewanto sebagai anak bungsu namun berperan sebagai anak sulung. Baginya, ia harus membagi karakternya menjadi dua. “Saya banyak belajar dan ngobrol dengan Amanda karena dia anak sulung. Jadi kita itu kebalikan, setiap habis syuting dan nonton film ini selalu menangis, karena ceritanya begitu dalam,” katanya. (ifa/zal)