RADARSEMARANG.COM – Sri Rokhmayuni salah satu warga Semarang yang menggunakan batu alam sebagai elemen bangunan pada rumahnya. Hampir sebagian besar dekorasi dan dinding rumahnya menggunakan batu alam.
Sebagai contoh dari tembok depan, ia menggunakan batu candi yang ditumpuk sedemikian rupa hingga membentuk pola setengah belah ketupat yang artistik dan unik. “Itu kita menggunakan batu candi besar yang kita tumpuk dan ikat dengan lem pengikat saja. Tidak ada pengaruh semen sama sekali,” ujarnya.
Memasuki teras rumah, ia kembali menggunakan batuan alam jenis granit. Berbentuk kubus bermacam ukuran. Yang ketika dipadupadankan dapat menciptakan struktur unik. Ada yang berbentuk besar dan kecil. Serta ada yang menonjol ke luar maupun ke dalam.
Begitu pula pada bentuk pijakan di taman. Ia menggunakan kubus dari batu yang sama. Berukuran 10×10 cm. Dengan motif berbeda. Batu disusun seperti kandang jangkrik sehingga menghasilkan bentuk pijakan yang unik. “Jadi baik kubus beda ukuran maupun sama ukuran bisa digunakan untuk membuat elemen rumah menjadi lebih indah,” lanjutnya.
Dinding dalam halaman rumah juga menggunakan batu alam. Jenis andesit berbentuk balok. Sama bentuknya dengan yang di teras. Batu ditata agar memberikan kesan menonjol.
Dirinya memberikan saran menggunakan batu alam berwarna gelap untuk dinding luar rumah. Sedangkan di dalam rumah menggunakan warna lebih terang. Seperti putih, kuning dan masih banyak lainnya. “Memang bisa dicat ya. Tapi pesona batu alam kan ada pada warna alaminya. Makanya sebisa mungkin saya menonjolkan warna asli dari batu tersebut,” katanya.
Dirinya mengingatkan, jika pemilik rumah memutuskan menggunakan batu alam dalam elemen rumah, maka mereka harus siap melakukan perawatan. Mengingat batu alam rawan berjamur dan berlumut jika tidak rutin dibersihkan. Apalagi saat musim hujan. “Kalau untuk retouch atau pembersihan besar beberapa tahun sekali sih. Tidak sering. Jangan khawatir,” katanya.
Dan bagi siapapun yang ingin memanfaatkan batu alam pada rumah, ia memberikan tips. Cari informasi terlebih dahulu mengenai batu alam yang dikehendaki. Setelahnya melakukan hunting dengan melihat rumah yang menerapkan batu tersebut. Baru ketika sudah mantap dengan pilihan, dapat membeli ke penjual batu. Ia menekankan, melihat langsung sangat penting dalam membeli batu. Karena kadangkala warna dan motif batu alam dari gambar dan asli bisa jauh berbeda. “Walaupun sedikit mahal, pemanfaatan batu dalam rumah juga bisa menjadi investasi. Karena dapat menambah nilai jual dari rumah tersebut,” jelasnya. (akm/mg4/ton/bas)