RADARSEMARANG.COM, Semarang – Sebanyak 34 produk UMKM dari 26 pelaku UMKM di Kota Semarang kini bisa menjajakan produknya di Indomaret Fresh Jalan Ahmad Yani, Rabu (22/6). Ada makanan tradisional, seperti arem-arem, bolu kukus, bandeng presto, dan ada juga makanan ringan seperti keripik, sale, dan bandeng presto.
Salah satu pelaku UMKM, Mei Setyowati menjelaskan, terdapat 200 pelaku UMKM yang dikurasi hingga menjadi 26 pelaku UMKM. Sebanyak 132 Indomaret menerima produk UMKM lokal. Dirinya mengirimkan produk sale pisang ke 132 gerai Indomaret di Kota Semarang.
Prosesnya, dari pelaku UMKM langsung setor ke toko tersebut. Diakuinya, Indomaret tidak melakukan konsinyasi, malah dibayar di depan. Saat ini, dia mengirim tujuh bungkus sale pisang ke setiap gerai. “Jadi faktur yang kami kirimkan, lima hari sudah cair. Maka bayar di depan,” jelasnya bersama para pelaku UMKM lain Yuta, Dian, Mei Sulistiyowati, Amalia, dan Farid.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang Agus Wuryanto mengapresiasi launching UMKM yang masuk ke minimarket. Dukungan dari pihak minimarket kepada pelaku UMKM, seperti memberikan tempat yang gratis di dalam toko, memberikan subsidi diskon tanpa membebani pelaku UMKM. “Kolaborasi antara pelaku UMKM dan toko modern ini sangat mendukung pemerintah, yakni memunculkan produk dalam negeri,” ujarnya.
Saat ini, 28.703 UMKM yang telah terdaftar oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Pihaknya terus memberdayakan UMKM dan ikut memasarkan produknya supaya menembus pasar modern. “Yang masuk ke toko modern ini masih kecil. Tapi dari pihak toko akan terus menambah sesuai kualitas,” jelasnya.
Branch Manajer Indomaret Cabang Semarang Royanto Budi menambahkan, proses kurasi bersamaan dengan proses pelatihan. “Dari sisi rasa seperti apa, dari sisi packagingnya seperti apa, izinnya harus ada, dan harus halal. Jika sudah baik dan layak bisa masuk ke toko retail,” katanya didampingi oleh CSR Manager Indomaret Pusat, Bambang Tri J. (fgr/ida)