RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Koperasi dan UMKM Jateng menargetkan potensi alam termasuk bambu di Jateng dapat tembus di pasar global. Oleh karena itu sebanyak 25 peserta pelatihan dari berbagai daerah disiapkan menjadi perajin bambu handal dan berkualitas.
Pasalnya selama ini pasar ekspor produk bambu di Jateng masih belum terbentuk. Akhirnya para perajin justru menjual produk ke luar provinsi terlebih dahulu. Sedangkan ekspor produk kerajinan berbahan alami dilakukan oleh pihak kedua dari luar provinsi.
Kepala Diskop UKM Emma Rachmawati berharap Pelatihan Keterampilan Usaha Produktif Craft Bamboo dan Frozen Food di Balatkop Jateng tersebut dapat menelurkan pengusaha handal dengan produk berkualitas. Kemudian mampu memenuhi permintaan ekspor hingga pasar global.
“Kita juga perlu belajar mengurus dokumen ekspor sendiri,” ujar Emma kepada RADARSEMARANG.COM.
Secara langsung, Emma meminta mentor kerajinan bambu dari Q-roon art untuk mengajarkan pembuatan produk yang diminati pasar saat ini. Termasuk menyiapkan kebutuhan pasar hotel yang bertransisi ke produk alami.
Ia menuturkan, saat ini perubahan gaya hidup ramah lingkungan dengan konsep back to nature tengah digandrungi masyarakat. Kebutuhan produk bambu pun terus meningkat. Disebutkan Accor Group Hotel tahun depan berkomitmen berhenti menggunakan semua produk berkemasan plastik sekali pakai.
“Kemarin mereka menanyakan saya produsen sedotan bambu dimana,” ungkap Emma.
Hal ini menjadi peluang besar bagi perajin bambu di Jateng. Tak hanya kebutuhan sedotan bambu. Nantinya ribuan cabang Accor Group tersebut akan mencari sikat gigi bambu, tempat sabun, hingga box pakaian.
Bila mampu memanfaatkan peluang, ia menilai pengusaha dan perajin bambu dapat memberdayakan masyarakat di daerah asalnya. Kemudian mengangkat perekonomian bahkan mengenalkan produk lokal ke pasar global. (taf/ida)