27 C
Semarang
Thursday, 10 April 2025

Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Masih Cukup Tinggi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Semarang – Dinas Perdagangan Kota Semarang bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jateng, dan Kepolisian melakukan monitoring harga minyak goreng di pasar tradisional. Hasilnya, harga minyak goreng di beberapa pasar tradisional masih cukup tinggi.

Di Pasar Peterongan Semarang, harga minyak goreng kemasan maupun curah masih berada pada kisaran Rp 19,5 ribu-Rp 20 ribu. Padahal seharusnya harga minyak goreng di Pasar Tradisional mulai (26/1) kemarin sudah ditetapkan di angka Rp 14 ribu, sesuai kebijakan dari Kementerian Perdagangan.

“Dari pantauan kami tadi (kemarin, red), harga minyak gorang masih tinggi,” kata Kabid Pengembangan Perdagangan dan Stabilitas Harga Dinas Perdagangan Kota Semarang Sugeng Dilianto usai melakukan monitoring Kamis (27/1).

Dili -begitu ia disapa- menjelaskan, jika sesuai ketentuan harga yang diterapkan pusat, pekan ini harusnya di angka Rp 14 ribu per liter. Menurut dia, saat ini masih dalam proses penarikan barang lama untuk diganti barang baru dengan harga Rp 14 ribu.

“Masih harga lama, tapi barang ada sebagian yang sudah ditarik oleh distributor. Namun ada yang belum. Seperti Sunco tinggal menunggu dropping barang dari perusahaan,” jelasnya.

Kebijakan harga minyak goreng Rp 14 ribu hanya untuk kemasan. Sementara minyak goreng curah tidak ada ketentuan. Sehingga, harga minyak goreng curah hingga saat ini masih berada di harga yang tinggi. “Harapan kami, distributor atau vendor segera mendistribusikan minyak yang harganya sesuai dengan aturan yang ada,” tambahnya.

Dari segi pengawasan, lanjut Dili, Dinas Perdagangan dan Disperindag Jateng, serta Polrestabes Semarang untuk melakukan monitoring ketersediaan dan harga kebutuhan bahan pokok terutama minyak goreng.

“Ketersediaan barang masih aman dengan harga lama di pasar tradisional. Kalau di pasar tidak ada limit harus beli maksimal 2 liter seperti di supermarket kan? Jadi masih aman,” jelasnya.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jateng Muhammad Santoso menambahkan, kebijakan ini memang untuk minyak goreng kemasan sederhana. Pemerintah mendorong agar minyak goreng curah bisa beralih ke kemasan sederhana. Terkait harga minyak goreng curah yang dijual di pasar tradisional juga masih dijual kisaran harga Rp 20 ribu per liternya.

“Karena yang diatur kebijakannya itu baru minyak goreng kemasan sederhana saja. Kebijakan ini bertujuan agar yang menjual minyak curah ini bisa beralih ke minyak goreng kemasan sederhana,” tambahya.

Seorang pedagang sembako di Pasar Peterongan, Nurhayati mengatakan, harga minyak goreng di pasar tradisional memang masih tinggi. Harga beli dari agen masih Rp 18,5 ribu per liter sehingga ia menjualnya Rp 19,5 ribu atau Rp 20 ribu per liter. Begitu pula harga minyak goreng curah masih ia jual dengan harga Rp 19,5 ribu. “Dari agen informasinya dalam waktu dekat akan ada dropping, sebenarnya kami ikut saja,” tuturnya.

Mulyadi pedagang lain mengatakan, masih menjual minyak goreng seharga Rp 20 ribu baik curah maupun kemasan. Hal ini membuat pelanggannya lari ke pasar modern karena telah menerapkan harga Rp 14 ribu.

“Di supermarket harganya Rp 14 ribu, jelas berpengaruh. Masyarakat belinya di supermarket, tapi karena di supermarket persediaan terbatas, masih ada pembeli yang beli disini,” jelasnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya