RADARSEMARANG.COM, Semarang – Pada Juli 2021, Jateng mengalami Inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,11. Penahan utama inflasi di Jateng adalah penurunan harga daging ayam ras, telur ayam ras, beras, emas perhiasan, dan angkutan udara. Tak terkecuali permintaan daging ternak yang naik sebanyak satu persen pada Hari Raya Kurban.
Kepala BPS Provinsi Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan, komoditas ternak mengalami kenaikan permintaan jelang Idul Adha. Yakni sapi potong naik 4,66 persen, domba atau biri-biri 4,9 persen, kambing 4,98 persen.
Lebih lanjut, ia memaparkan dari enam kota IHK di Jateng, lima kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Surakarta menjadi kota dangan angka inflasi tertinggi di Jateng sebanyak 0,23 persen sedangkan Kudus justru mengalami deflasi sebesar -0,10 persen. “Semarang termasuk mengalami inflasi terendah di Jateng, yaitu 0,05 persen,” ucapnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Dia katakan, penyebab utama inflasi di Jateng Juli 2021 adalah kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, sekolah dasar, rokok kretek filter, dan tomat. Cabai dari produsen dilaporkan gagal panen akibat perubahan cuaca yang tak pasti. Biaya pendidikan khususnya sekolah dasar pun ikut terdampak meski pembelajaran dilakukan secara daring. “Kalau rokok kretek filter itu karena kenaikan cukai rokok tahun ini, jadi masih beradaptasi,” jelasnya.
Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2021 sebesar 0,57 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun Juli 2021 terhadap Juli sebelumnya sebesar 1,40 persen. (taf/ida)