33.4 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Meningkatkan Minat Belajar dengan Game Online

Oleh : Nur Khayati, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Minat belajar adalah aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang dalam melakukan aktivitas tertentu (Wina Sanjaya, 2007:69). Sedangkan menurut Slameto minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, 2003:180).

Fenomena sekarang, banyak anak-anak menggunakan handphone terutama menu game online. Keadaan ini juga terjadi pada siswa kelas 4 SD Negeri 2 Kebonsari Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal.

Oleh karena itu, guru yang harus kreatif, inovatif dan dapat memanfaatkan game edukatif dalam rangka meningkatkan minat belajar siswa. Game edukatif adalah permainan yang dirancang untuk merangsang daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah (Handriyantini,2009: 130).

Minat belajar akan membantu siswa dalam memahami konsep dan materi pelajaran menyenangkan dan interaktif. Game edukasi juga dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif dan daya ingat siswa.

Penggunaan game edukasi yang tepat adalah dengan memilih game yang sesuai dengan tingkat usia dan minat siswa. Game harus terkait dengan materi pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa. Game edukasi yang interaktif dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.

Hal ini karena siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran melalui interaksi dengan game tersebut. Game edukasi yang menyenangkan dapat membantu mengurangi tekanan dan kebosanan dalam belajar. Sehingga siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran.

Game edukasi yang menantang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan problem-solving siswa. Tantangan dalam game juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mencoba dan menguasai konsep yang sulit.

Game juga dapat mempengaruhi minat belajar siswa secara negatif jika pemain game menghabiskan terlalu banyak waktu. Mengakibatkan penurunan kinerja akademik dan minat belajar menurun, membuat siswa sulit berkonsentrasi, karena otak masih terfokus pada game yang dimainkan sebelumnya.

Bermain game dapat membuat siswa mengisolasi diri dan kehilangan kesempatan untuk berinteraksi yang sangat penting untuk pengembangan sosial dan emosional mereka.

Bermain game yang berlebihan dapat membuat siswa menjadi kurang termotivasi untuk belajar, karena mereka merasa game lebih menyenangkan dan menarik.

Untuk menghindari dampak negatif game, orang tua dan guru harus memastikan bahwa waktu yang dihabiskan untuk bermain dibatasi. Diatur dengan baik. Sehingga siswa masih memiliki waktu cukup untuk belajar dan melakukan kegiatan lain yang bermanfaat. Selain itu, game yang dipilih harus edukatif atau yang dapat meningkatkan keterampilan tertentu. (*/fth)

Guru SD Negeri 2 Kebonsari Kec. Rowosari Kab. Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya