RADARSEMARANG.COM, Pecahan merupakan salah satu materi esensial yang harus dikuasai siswa pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Sebagian besar siswa menganggap materi pecahan bukan konsep yang mudah untuk dipahami.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa kesulitan hingga banyak kesalahan ketika mengoperasikan bilangan pecahan (Suryana, et. al., 2012).
Terlihat banyak kesalahan mulai dari penulisan langkah penyelesaian yang menyebabkan hasil akhirnya juga pasti salah. Akhirnya, siswa yang merasa kesulitan menjadi tidak semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Berbagai kesalahan yang muncul tentu saja mengharuskan guru untuk mencari cara agar siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran materi pecahan. Seperti yang dilakukan penulis, yaitu membuat permainan sederhana dengan nama “School Adventure”.
Permainan ini mengajak siswa menjelajah lingkungan sekolah. Pembelajaran di luar kelas seperti ini dapat meningkatkan semangat siswa. Siswa girang ketika guru mengumumkan bahwa akan dilaksanakan permainan penjelajahan di luar kelas. Penjelajahan yang dilakukan tentu saja dikemas dengan menarik dan memuat materi pecahan.
Kegiatan diawali dengan pengenalan apa itu pecahan dan beberapa latihan soal. Kemudian guru meminta siswa membuat kelompok masing-masing 4 siswa. Guru membagikan lembar kegiatan yang harus dilakukan siswa. Guru menjelaskan alur penjelajahannya.
Lembar kegiatan berisikan clue perjalanan, tentu saja tiap kelompok memiliki clue yang berbeda. Ada 5 pos yang harus dilalui tiap kelompok. Untuk menemukan pos yang pertama, tiap kelompok disajikan clue berupa deskripsi tempat.
Nah, tiap pos berisikan puzzle pecahan dan tiap kelompok harus menuliskan penyelesaian dan hasilnya. Barulah di balik puzzle itu akan ada clue/deskripsi untuk menemukan pos berikutnya.
Setelah semua kelompok menyelesaikan misinya, semua kembali ke kelas. Tiap kelompok diminta menceritakan hasil penjelajahan mereka. Soal yang mereka temukan juga dituliskan di papan tulis kemudian diceritakan bagaimana penyelesaiannya.
Kelompok lain memperhatikan dan menanggapi kelompok yang sedang presentasi. Di akhir presentasi kelompok, guru memimpin diskusi jika masih ada pertanyaan dari siswa. Peran guru di sini sebagai fasilitator dan mencegah terjadinya miskonsepsi.
Kegiatan diakhiri dengan pemberian reward. Reward diberikan kepada kelompok tercepat, teraktif, dan tersemangat. Tentu saja guru menilai dari awal kegiatan berlangsung sampai diskusi.
Setelah kegiatan berakhir, siswa bersorak sorai dan mengatakan bahwa ingin kegiatan seperti itu lagi. Hal ini membuktikan bahwa permainan “School Adventure” dapat meningkatkan semangat belajar siswa pada materi pecahan. Pemahaman siswa semakin baik.
Dibuktikan dengan jawaban-jawaban tiap pos yang sebagian besar benar. Mulai dari langkah penyelesaian sampai jawabannya. (ipa2/fth)
Guru Kelas SDN Gumawang 02
