26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

PjBL dengan PROVID Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Oleh: Anny Prastyaningtyas, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika merupakan satu mata pelajaran yang menjadi momok bagi siswa. Dari keadaan tersebut terkadang selaku guru mata pelajaran Matematika berharap mendengar ungkapan “Matematika itu mudah dan menyenangka“ jika bertanya kepada siswa.

Tetapi ungkapan yang disampaikan tidak seperti yang diharapkan oleh penulis. Mereka menyampaikan bahwa matematika itu pelajaran yang membosankan, sulit, menakutkan dan lain sebagainya.

Tidak bisa kita pungkiri pelajaran matematika memang sulit jika dilihat dari materi yang diajarkan menuntut siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika perlu pemikiran yang ekstra. Karena belajar matematika membutuhkan logika, analisis dan kreativitas serta hasil akhirnya yang diharapkan siswa dapat mencipta.

Dari keadaan tersebut muncul pikiran-pikiran negatif terhadap pelajaran matematika sehingga menjadikan mata pelajaran ini semakin tidak disenangi oleh siswa yang menjadikan minat belajar menjadi menurun.

Menurut Djaali (2008: 121), minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat merupakan kesadaran seseorang pada suatu objek, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya (Usman, 2017).

Dapat disimpulkan bahwa dalam minat selain timbulnya perhatian timbul pula usaha untuk menghasilkan sesuatu dari objek minat tersebut. Penurunan minat belajar siswa juga terjadi di SMP Negeri 10 Semarang.

Peran guru dalam hal ini penulis sangat diperlukan untuk mengubah situasi atau kondisi pembelajaran yaitu dengan kreativitas , inovasi, pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian pembelajaran.

Pemilihan pendekatan dan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan minat belajar siswa dan pembelajaran lebih efektif serta terjadi pembelajaran yang bermakna.

Adapun salah satu model pembelajaran yang dipakai untuk mengatasi penurunan minat belajar di SMP Negeri 10 Semarang pada materi kesebangunan dan kekongruenan adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan projek pembuatan video (Provid).

Pembelajaran dengan Project Based Learning (PjBL) dengan projek pembuatan video (Provid) diterapkan bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa sehingga timbul rasa senang terhadap pelajaran matematika dikarenakan saat ini baru tren pembutan video di kalangan pelajar.

Adapun skenario pembelajaran untuk kegiatan ini adalah penulis menyampaikan materi melaksanakan pebelajaran di kelas dan menyampaikan materi sesuai dengan konsep kesebangunan dan kekongruenan. Kemudian penulis membuat langkah pembelajaran yang dipergunakan untuk membuat video yang akan dikerjakan oleh siswa.

Pembuatan video oleh siswa merupakan hasil kinerja secara individu yang disesuaikan dengan tugas yang diberikan dan menyesuaikan dengan konsep materi yang harus termuat dalam video.

Dalam pembuatan video siswa bebas mengunakan aplikasi apapun yang mereka kuasai. Dari pemberian tugas yang berupa projek pembuatan video (Provid) menjadikan siswa senang.

Sehingga minat belajar siswa menjadi meningkat dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan hasil yang baik dan tepat waktu. Selain itu juga siswa bisa belajar IT berupa edit video.

Dengan konsep penugasan berupa Provid menimbulkan respons positif siswa menjadikan minat belajar matematika menjadi meningkat. Terbukti dari hasil pengamatan dan angket pembelajaran menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan Provid didapatkan hasil yang menggembirakan.

Sebanyak 94 % siswa senang belajar matematika dengan model tersebut dan nilai rata-rata kelas materi kesebangunan menjadi meningkat. Sehingga model pembelajaran PjBL dengan Provid dapat dipergunakan sebagai alternatif pembelajaran matematika bahkan bisa juga dipergunakan untuk pelajaran selain matematika. (ipa1/lis)

Guru Matematika SMPN 10 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya