RADARSEMARANG.COM, IPA berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai kejadian atau peristiwa alam yang terjadi di lingkungan sekitar secara sistematis, sehingga pemanfaatan lingkungan sekitar merupakan bagian penting dalam pembelajaran IPA (BSNP, 2006).
Guru IPA bertanggung jawab dalam mengembangkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena memanfaatkan sumber belajar dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang kongkrit bagi siswa.
Lingkungan sekitar dapat digunakan sebagai sumber belajar yang relevan dan lebih menarik bagi siswa. “Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah pada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya (Karjiyadi 2012 : 11)
Kondisi lingkungan SMPN 3 Tirto yang rusak akibat rob membuat penulis selaku guru memiliki ide atau inisiatif untuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas dengan memilih lingkungan yang dekat dengan sekolah, tidak perlu jauh dan tidak perlu mahal, siswa cukup menggunakan sepeda mereka untuk sampai ke tempat tersebut.
Siswa dapat mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman hidup di lingkungan dan alam sekitar. Siswa akan dapat memiliki apresiasi terhadap lingkungan dan alam sekitarnya. Penerapan pembelajaran berbasis lingkungan telah dilaksanakan di kelas VIIB SMPN 3 Tirto pada materi Interaksi antar Mahluk Hidup.
Guru bersama dengan seluruh siswa kelas VIIB, mengadakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah dengan memanfaatkan lingkungan alam berupa Ekosistem persawahan untuk menjelaskan konsep interaksi antar mahluk hidup, rantai makanan dan jaring- jaring makanan.
Sebelum kegiatan pembelajaran hal yang dipersiapkan adalah RPP dan LKPD. Seluruh siswa kelas VIIB mengendarai sepeda mereka untuk menuju ekosistem sawah di wilayah selatan sekolah yang sudah terlebih dahulu di tinjau oleh guru.
Pada kegiatan pembelajaran ini siswa bekerja sama dengan anggota kelompok untuk mengamati mahluk hidup hewan dan tumbuhan yang mereka temukan di persawahan, kemudian mereka menuliskan hasil pengamatan mereka tersebut ke dalam lembar kerja yang telah disiapkan.
Pada saat pembelajaran siswa sangat antusias mereka menemukan mahluk hidup yang jarang mereka ditemukan seperti padi, jagung, siput, belalang, belut, ular, burung, ayam.
Siswa membuat rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari hasil pengamatan pada mahluk hidup yang mereka temukan, kemudian setelah pengamatan selesai guru meminta kepada perwakilan kelompok secara bergantian presentasi dari hasil pengamatan, beberapa siswa yang lain menanggapi kelompok yang maju presentasi.
lingkungan yang siswa datangi digunakan sebagai sarana belajar dan sumber belajar. Konsep IPA di lingkungan sekitar siswa dapat dengan mudah dikuasai siswa melalui pengamatan konkret.
Dampak positif dari diterapkannya pembelajaran berbasis lingkungan yaitu siswa dapat terpacu sikap rasa keingintahuannya tentang sesuatu yang ada di lingkungan.
pembelajaran berbasis lingkungan memiliki kelebihan yaitu siswa mendapatkan suasana belajar baru dan menumbuhkan kecintaan siswa terhadap lingkungan sekitar. Sedangkan kelemahannya guru kesulitan menentukan materi pembelajaran yang harus sesuai dengan lingkungan siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan lingkungan merupakan suatu proses pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar konsep interaksi mahluk hidup, siswa menjadi aktif, kreatif, mandiri, bertanggungjawab untuk dirinya dan tetap menjaga kelestarian lingkungannya.
Siswa memperoleh pengalaman nyata yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Dengan mengedepankan pengalaman belajar dengan alam sekitar siswa dapat dengan mudah memahami isi materi yang disampaikan dan tercapainya hasil belajar yang meningkat. Sehingga Pembelajaran dengan pendekatan lingkungan sangat efektif diterapkan di sekolah. (bp2/zal)
Guru IPA SMPN 3 Tirto
