RADARSEMARANG.COM, Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD. Karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dapat menghayati Bahasa dan sastra Indonesia sesuai dengan situasi serta tingkat pengalaman peserta didik sekolah dasar.
Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan membantu siswa mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Mengemukakan gagasan dan perasaan berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya (BNSP, 2006: 317).
Seringkali dijumpai siswa masih merasa kesulitan untuk menuangkan apa yang perlu ditulis. Mereka cenderung kebingungan memulai dari mana apa yang akan ditulisnya.
Siswa tidak langsung menulis dengan menggunakan objek nyata. Sehingga materi dianggap sulit. Tidak mengetahui struktur laporan pengamatan yang baik dan benar, sulit merangkai kata-kata, dan rendahnya motivasi untuk menulis.
Laporan adalah segala sesuatu yang dilaporkan atau diinformasikan oleh seseorang kepada pihak lain secara lisan maupun tulisan. Setelah orang-orang tersebut mengikuti atau melaksanakan suatu kegiatan.
Seperti diketahui bersama bahwa, laporan pada dasarnya merupakan suatu bentuk penyampaian/penyajian fakta, data, dan pemikiran-pemikiran untuk melaksanakan suatu tindakan. Laporan tertulis mempunyai bentuk-bentuk atau format yang telah disepakati dan berlaku umum. Berdasarkan latar belakan.
Ketika mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi membuat laporan pengamatan, penulis mengajak siswa kelas VI SDN 4 Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal berkeliling mengamati lingkungan sekitar sekolah.
Tentunya anak-anak mulai mengetahui kondisi lingkungan sekitar sekolah. Ada kantin sekolah, perpustakaan, ruang guru, ruang kelas 1-6, wc guru dan siswa.
Dengan observasi lingkungan sekolah, mereka mulai menuliskan laporan pengamatan tentang lingkungan sekolah dengan format yang telah disediakan pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Pada saat pembelajaran berlangsung siswa diarahkan untuk selalu aktif, siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang mereka lakukan.
Proses kegiatan belajar dengan observasi dalam pembuatan laporan pengamatan menjadikan pengalaman belajar lebih menarik dan bermakna bagi siswa, sehingga terjadi pembelajaran yang efektif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sani (2013: 41) pembelajaran efektif pada dasarnya tidak terlepas dari peran guru yang efektif, keterlibatan peserta didik, dan sumber belajar atau lingkungan belajar yang mendukung. (*/fth)
Guru SDN 4 Cepiring Kec. Cepiring Kab. Kendal